Lihat ke Halaman Asli

Annisa Nurul Koesmarini

Do Good, Feel Good

Insight yang Saya Dapat dari Film The Call of The Wild

Diperbarui: 26 Februari 2020   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

imdb.com

Menonton film dengan genre drama petualangan dan ada anjing atau binatang di dalamnya, mengingatkan saya tentang film Lassie, Alpha, Eight Below, Hachiko: A Dog's Story, a Dog Purpose, White Fang, Marley & Me, yang pernah saya tonton sebelumnya, serta kalau animasi mengingatkan saya akan film The Secret Life of Pets, Lion King, Spirit, dan How to Train Your Dragon yang menampilkan tentang dunia seputar hewan, dan sarat makna di dalamnya.

Kali ini saya ingin sedikit bercerita setelah selesai menonton film The Call of The Wild yang diangkat dari novel karya Jack London dan dibintangi oleh Harrison Ford. Kalau sudah ingat Om Harrison Ford, saya jadi teringat dengan film Star Wars dan Indiana Jones yang juga banyak menampilkan adegan action dan petualangan).

Di film ini cukup komplit saya mendapatkan semuanya. Saya dapat hiburan dengan melihat tingkah lucu dan konyol dari anjing yang manjadi sentral film ini, Buck namanya. Saya dapat kisah perjuangannya dari saat Si Buck ini mengalami penderitaan hingga akhirnya dia menemukan panggilan jiwa dan rumahnya.

Saya juga dapat quote bagus dari beberapa pemainnya, misalkan dari John Thornton (diperankan oleh Harrison Ford), ketika ia menyerahkan emas kepada si penjahat Hal (diperankan oleh Dan Stevens), ia menyebutkan, "silahkan ambil semua emasnya, tapi tetap emas ini tidak akan bisa mengembalikan orang yang mati".

Hal ini sejenak membuat saya sedikit tersadar bahwa apalah arti sebongkah emas, jika dibandingkan dengan waktu kebersamaan serta cinta kasih yang kita rasakan bersama orang yang mengasihi dan mencintai kita, begitupun kita sebaliknya juga mengasihi dan mencintai mereka.

Ada juga kata-kata indah yang keluar dari mulut Perrault (diperankan oleh Omar Sy, ketika ia selesai mengantarkan surat kepada kliennya). Ia berbicara kepada istrinya dan juga si Buck, "kita tidak hanya sekedar membawa surat. Namun kita juga membawa kehidupan. Membawa harapan. Membawa cinta".

Lalu scene dengan ciamik kemudian mengarah kepada mimik rona wajah dari orang-orang yang mendapat surat dari orang yang ditunggu. Sungguh, kata-kata yang sangat menyentuh buat Saya pribadi.

Sebab ia bisa menemukan makna yang lebih besar dari hanya sekedar bekerja. Karakter Perrault telah mengingatkan saya untuk tetap bekerja, tanpa kehilangan rasa. Sebab rasa itu yang membuat kita menjadi manusia.

Saya jadi teringat ungkapan dari Buya Hamka, "kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja". Arti dari ungkapan ini memberikan pengertian bahwa kalau hidup cuma untuk makan dan tidur, binatang pun juga bisa melakukannya.

Kita sebagai manusia, makhluk yang Tuhan ciptakan dengan sempurna dan dilebihkan dari hewan tumbuhan malaikat dan jin, tentu kita mesti memiliki nilai lebih, karena kita punya kuasa untuk menentukan pilihan, sekaligus juga bertanggungjawab dengan pilihan yang sudah dipilih. Mungkin cukup segini sharing insight saya tentang film yang saya tonton kali ini. Karena jam sudah menunjukkan jam satu pagi, saya mau tidur dulu. Hehehe...

NB:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline