Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Berbagi Parsel Lebaran Sebagai Media Edukasi Untuk Anak

Diperbarui: 11 Mei 2021   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: depositphotos.com

Tidak lama lagi, umat muslim seluruh dunia akan menyambut Hari Raya Idulfitri. Menurut keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hari Raya Idulfitri jatuh pada Hari Kamis, 13 Mei 2021. Terdapat berbagai tradisi dalam menyambut Hari Kemenangan tersebut. Salah satu tradisi yang biasa dilakukan adalah berbagi bingkisan Lebaran atau yang biasa disebut dengan parsel Lebaran.

Bingkisan Lebaran merupakan bungkusan yang berisi berbagai macam makanan atau barang yang dikemas dengan baik dan bertujuan untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah. Isi bingkisan Lebaran ini bermacam-macam. Dapat berupa makanan, peralatan ibadah, barang pecah belah, sembako, kue kering, dan masih banyak lagi.

Perlu Anda ketahui bahwa berbagi bingkisan Lebaran ternyata dapat memberikan dampak positif untuk anak. Anak menjadi lebih sering memperhatikan kedua orang tuanya ketika mempersiapkan bingkisan Lebaran dan membuat mereka penasaran tentang alasan kedua orang tuanya melakukan hal itu. Maka, sebagai orang tua yang bijak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan memberikan edukasi tentang maksud dan tujuannya membagikan bingkisan Lebaran kepada orang lain.

Berikut manfaat yang diperoleh ketika mengajarkan anak berbagi melalui tradisi membagikan bingkisan Lebaran.

1. Memupuk rasa empati pada anak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dalam hal ini, anak menjadi ikut merasakan apa yang dirasakan orang yang mendapatkan bingkisan Lebaran tersebut. Mereka dapat memperhatikan kondisi dan situasi orang lain secara langsung. Dengan berbagi bingkisan Lebaran ini, diharapkan anak-anak dapat menumbuhkan jiwa sosialnya menjadi lebih baik.

2. Membiasakan anak untuk bersikap ikhlas

Ikhlas merupakan sikap yang tulus dalam memberikan sesuatu kepada orang lain karena mengharapkan rida dari Allah SWT semata. Menjelaskan perilaku ikhlas pada anak dapat dilakukan dengan pemberian contoh berupa membagikan bingkisan Lebaran kepada yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan. Dengan membiasakan anak untuk bersikap ikhlas, maka ia akan semakin mengerti jika berbagi dengan ikhlas tidak akan mengurangi harta kita.

3. Mendidik anak agar pandai bersyukur

Pandai bersyukur adalah hal yang sangat disenangi Allah SWT. Jika kita selalu mensyukuri segala nikmat yang telah dimiliki maka nikmat itu akan ditambah lagi oleh Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline