Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Pupuk Bokashi di SDN Tegalgondo Program Unggulan PMM Universitas Muhammadiyah Malang

Diperbarui: 23 April 2022   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyiapan alat dan bahan/dokpri

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 73 Gelombang 4 melakukan edukasi pembuatan pupuk organik berbahan dasar sampah dari sayur yang telah difermentasi sebagai pemberi zat hara pada tanaman di SDN Tegalgondo, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (12/04/2022) ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 4 yang berjumlah 20 siswa-siswi dengan  4 siswa Laki-laki dan 16 siswi Perempuan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh 5 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang terdiri dari Annisa Nadhira Hamidah (Koordinator), Nindya Azzalia Putri (Sekretaris), Tiara Sandy Nur Pridayanti (Bendahara), Nicky Lili Atikasuri (Publikasi dan Dokumentasi), dan Ichvan Erly Ardiansah (Perlengkapan) dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Bapak Zakarija Achmat M.Psi, M.Si.

Salah satu program unggulan yang diedukasikan adalah pembuatan pupuk bokashi. Pupuk bokhasi merupakan pupuk berbahan dasar sampah sayur yang difermentasi sehingga mendapatkan kandungan hara yang tepat bagi tanaman.

Pembuatan pupuk bokashi memerlukan waktu yang relatif singkat dengan bahan bahan yang mudah ditemui di masyarakat maupun toko pertanian. Bahan-Bahan yang digunakan antara lain Em4, Molase, Sampah Sayur, Jerami, dan Sekam bakar. Langkah pertama mencacah sampah sayuran guna memberikan kemudahan proses fermentasi. Lalu campurkan sampah sayur, jerami dan sekam bakar dan aduk hingga tercampur rata. Kemudian beri 1 tutup botol Em4 dan 1 tutup botol molase. Molase disini digunakan sebagai pemberi makan bagi proses fermentasi. Molase terbuat dari tetes tebu yang aman bagi lingkungan.

Arahan mengenai pembuatan pupuk bokashi/dokpri

Indonesia perlu membenahi pola pemberdayaan pertanian guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian Indonesia untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok di negara kita. Sebagai langkah awal pengenalan mengenai pola pemberian pupuk pada salah satu upaya peningkatan kesuburan tanaman, kami berlima memberikan edukasi tentang salah satu pupuk yang ada dan bisa dibuat sendiri, ramah lingkungan, dan juga sebagai pemanfaatan limbah pasar, kami memberikan edukasi kepada adik-adik kelas 4 SDN Tegalgongo. Pada program pupuk bokashi kali ini, diharapkan adik-adik SDN Tegalgondo dapat dan mampu mengolah sendiri sampah sayuran agar memiliki nilai guna dalam bidang pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline