Lihat ke Halaman Asli

Annisa Naulitha Kurniawan

Mahasiswa di salah satu universitas di Sumatera

Iron Ore Separator - Inovasi Mesin Pemisah Bijih Besi Portable Karya Tim PKM-KI Universitas Andalas

Diperbarui: 13 Oktober 2023   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dari kiri ke kanan) Zikri Alhamdi, Ahmad Fadhillah, Kenny Alviano, M. Fathurrahman di bengkel lokasi perancangan Iron Ore Separator (IOS)

Padang -- Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Direktorat Kemahasiswaan dan Studi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia, sebuah tim PKM bidang Karya Inovatif (PKM-KI) berhasil merancang inovasi mesin pemisah bijih besi yang dinamakan Iron Ore Separator (IOS) sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi pekerja bijih besi. IOS diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pekerja dalam menghasilkan bijih besi yang lebih berkualitas dengan harga jual tinggi.

Iron Ore Separator (IOS) merupakan karya mahasiswa dari tim PKM-KI Universitas Andalas, yang beranggotakan Kenny Alviano Fahlevi (Teknik Mesin), Zikri Alhamdi (Teknik Mesin), Muhammad Fathurrahman (Teknik Mesin), Annisa Naulitha Kurniawan (Teknik Industri), dan Ahmad Fadhillah Arrinanda (Teknik Mesin) selaku ketua tim. Tim yang didampingi oleh dosen pembimbing Dr. Eng. Dendi Adi Saputra M, S.T., M.T merupakan salah satu tim yang mendapatkan pendanaan Belmawa melalui pengajuan proposal IPTEK.

IOS menggunakan electromagnetic sebagai komponen untuk memisahkan bijih besi dari mineral pengotor yang terbawa bersama pasir pantai. Electromagnetic ini dipilih karena mampu memberikan daya tarik lebih kuat daripada magnet permanen yang biasa digunakan pada mesin pemisah bijih besi. Pasir yang dihasilkan pun menjadi lebih bersih dan berkualitas.

"Sistem IOS bisa memproses hingga 15 kg untuk sekali penginputan. Untuk waktu pemisahannya kira-kira 5 menit 30 detik saja. Setiap 1 kg pasir besi, mampu menghasilkan 0,3 kg -- 0,4 kg bijih besi, sehingga untuk 15 kg pasir dapat menghasilkan 5,79 kg," ungkap Ahmad Fadhillah yang kerap disapa Fadel itu.

"Kami merancang IOS dengan mengutamakan efisiensi pemisahan, kualitas produk akhir, dan keselamatan operasi, serta persyaratan teknis yang kritis, seperti intensitas medan elektromagnet, sistem kendali yang canggih, dan desain anti-kebisingan", ujarnya.

Berdasarkan uji coba fungsional yang telah dilakukan pada 7 oktober 2023, tingkat kebisingan rata-rata yang ditimbulkan dari IOS adalah 66,26 dB. Tingkat kebisingan ini masih di bawah batas maksimal yang ditetapkan pemerintah dalam Kepmenaker No. per-51/ MEN/ 1999, ACGIH, 2008 dan SNI 16-7063-2004 bahwa tingkat kebisingan yang diizinkan untuk pekerja yang sedang bekerja selama 8 jam per hari atau 40 jam perminggu adalah 85 dB.

Fadel mengungkapkan bahwa IOS dirancang dengan ukuran yang cukup kecil dan ringan, yaitu berukuran 1,2 x 0,8 x 0,75 meter dengan bobot 50 kg, sehingga proses mobilisasi alat dari tempat penambangan ke tempat pemisahan tidak terlalu sulit dilakukan (portable). Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pasokan bijih besi dan mengurangi biaya transportasi. Harga produksi untuk IOS juga terbilang cukup murah, yaitu sekitar Rp9.000.000,-. Mesin pemisah bijih besi (Iron Ore Separator) diharapkan mampu membantu industri kecil pertambangan bijih besi dalam mengoptimalkan dan mengefisienkan proses pemisahan bijih besi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline