Lihat ke Halaman Asli

Jalan Rumpin Rusak, Warga Terhambat

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOGOR, 25 Maret 2015 - Kecamatan Rumpin, sedang menjadi sorotan saat ini. Terdapat permasalahan cukup serius, diakibatkan aktivitas perusahaan tambang yang beroperasi di sana. Salah satu permasalahan yang timbul, ialah kesulitannya warga Rumpin, mengakses jalan setempat,  dikarenakan kondisi jalanan yang rusak.

Kecamatan yang terletak di kawasan Bogor Barat itu, memang daerah yang berpotensi akan sumber daya alamnya. Kawasan Rumpin memang cukup luas, dan dikelilingi gunung-gunung kecil yang sudah tak aktif. Hal itulah yang membuat para pengusaha, tertarik untuk mendirikan perusahaan tambang disana. Saat ini, terdapat lebih dari tujuh perusahaan tambang, yang berdiri disana. Rata-rata hasil tambang yang diperoleh ialah, batu eksplit dan pasir. Semua hasil tambang, merupakan bahan-bahan pokok untuk pembangunan. Dari situlah terlihat, bahwa bisnis tambang di Rumpin sangat menjanjikan.

Kondisi ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan tambang yang berdiri disana. Seiring banyaknya perusahaan tambang yang berdiri, hal itu turut membantu mengurangi, angka pengangguran warga Rumpin. Selain keuntungan yang di dapat, ternyata warga Rumpin pun mendapatkan dampak buruk berdirinya perusahaan tambang. Akibat aktivitas perusahaan tambang, warga mulai mengeluhkan lingkungan yang rusak, gunung-gunung sudah habis dikeruk, akibat eksploitasi lahan yang berlebihan. Serta yang paling dirasakan dampaknya ialah, kesulitan mengakses jalanan yang rusak. “Setiap hari, banyak truk-truk besar yang keluar-masuk pabrik, jalanan pun jadi rusak dan berlubang. Sehingga, menghambat aktivitas kami yang melewati jalan tersebut,” ujar salah satu warga Rumpin.

Jalanan rusak di daerah Rumpin, memang menjadi penghambat aktivitas para warganya. Hal ini diakibatkan, karena banyaknya truk-truk besar, dari setiap perusahaan tambang, yang keluar-masuk pabrik mengangkut batu dan pasir, yang di distribusikan ke daerah Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. “Sebenarnya, setiap perusahaan sudah berusaha bertanggung jawab, dengan mengadakan perbaikan jalan, dan penyiraman jalan agar tidak gersang. Namun, hal itu tak seimbang, dengan banyaknya aktivitas pertambangan yang tak terkendali,” ujar salah satu pihak dari perusahaan pertambangan.

Permasalahan di Rumpin, memang sangatlah serius, karena jalan merupakan suatu akses utama, bagi setiap orang, yang akan mencapai suatu tempat tujuannya. Untuk itu, semoga warga Rumpin dan pihak perusahaan tambang, dapat bermusyawarah agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga munculnya keselarasan, antar warga dan pihak perusahaan tambang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline