Lihat ke Halaman Asli

Annisa Maulidya

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Fenomena Learning Loss Akibat Pembelajaran Daring dan Langkah yang Dapat Diterapkan Sebagai Upaya Penanggulangan

Diperbarui: 30 Oktober 2022   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Annisa Maulidya Rakhmah

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

maulidya.maura@gmail.com

PENDAHULUAN

Tahun 2022 adalah tahun yang seharusnya menjanjikan kebebasan dan kebahagiaan bagi masyarakat di seluruh dunia. Pasalnya, semua warga menganggap bahwa wabah Covid-19 yang menyerang dua tahun lalu telah hilang sepenuhnya, tetapi nyatanya belum. Virus corona masih ada dan bahkan tidak sedikit masyarakat yang dinyatakan postif akibat terkena virus tersebut. Di sisi lain, dunia tidak boleh terpuruk dalam kegelapan secara berlarut karena ada orang yang butuh pekerjaannya kembali, ada keluarga yang harus dihidupi, bahkan anak harus tetap mendapatkan pendidikannya secara utuh.

Dari berbagai bidang dan sektor yang terdampak Covid-19, sektor pendidikan masuk kedalam kategori yang sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, bidang ini seharusnya dilaksanakan pada tempatnya yakni lembaga pendidikan formal sekolah. Tetapi, karena adanya wabah ini, kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah berubah sepenuhnya dan dilaksanakan dari rumah.

Tentu saja banyak pihak yang keberatan, mulai dari guru, orang tua bahkan peserta didik pun ikut merasakan kegelisahan. Pada awal pembelajaran daring dijalankan, masih banyak yang mengalami kesulitan dan juga kendala dalam beradaptasi pada kebiasaan tersebut, tetapi selama dua tahun berlangsung, pembelajaran secara daring sepertinya sudah dijadikan zona nyaman oleh para peserta didik yang mengakibatkan terjadinya fenomena 'Learning Loss' atau bisa disebut juga dengan kehilangan makna dari pembelajaran.

Dalam artikel ilmiah ini nantinya akan dibahas mengenai penyebab dari terjadinya learning loss dan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi fenomena tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan dalam proses pelaksanaannya, hal tersebut terjadi karena dampak dari Covid-19 yang menyebabkan aspek kehidupan berubah dan mengharuskan penyesuaian dengan cepat yang salah satunya dalam dunia pendidikan. Melihat fenomena sosial yang tidak dikehendaki tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang penerapan kebijakan pendidikan darurat terhadap penyebaran infeksi virus corona. Surat edaran tersebut menjelaskan enam langkah strategis untuk melaksanakan kebijakan pendidikan. Salah satu langkah yang dijelaskan dalam surat tersebut adalah mengenai proses Belajar Dari Rumah atau bisa disebut juga dengan program BDR (Jojor dan Sihotang, 2022).

Namun, dalam proses pelaksanaan pembelajaran tersebut, sejumlah hambatan kerap dirasakan oleh pendidik, peserta didik dan orang tua atau wali. Belajar Dari Rumah (BDR) nyatanya tidak memberikan pembelajaran bermakna yang efektif bagi peserta didik, hal ini disebabkan adanya sejumlah kendala. Hal pertama adalah waktu pembelajaran yang di persingkat karena belajar hanya dilaksanakan secara daring. Tenaga pendidik juga kesulitan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua. Padahal disisi lain, orang tua lah yang menjadi mitra guru dalam memfasilitasi peserta didik di masa pembelajaran daring ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline