Lihat ke Halaman Asli

Annisa Kusumaningrum

Universitas Airlangga

Kasus Covid Meredam, Konser Offline Kembali Diadakan

Diperbarui: 3 Juni 2022   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sejak kemunculan COVID-19 pada Maret 2020 di Indonesia, mengakibatkan berubahnya pelaksanaan aktivitas baik aktivitas sehari-hari maupun aktivitas yang hanya dilakukan beberapa saat misalnya liburan bersama keluarga. Bahkan, beberapa tempat wisata juga ditutup untuk mengurangi angka kasus COVID-19 yang berkembang sangat pesat. Selain itu, konser-konser yang diselenggarakan oleh para musisi baik dari dalam negeri maupun luar negeri harus dibatalkan yang membuat beberapa masyarakat Indonesia merasa kecewa. Namun, hal tersebut harus diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia demi kebaikan bersama.

Kemudian, pada tahun 2021, ditemukan inovasi baru dalam konser yaitu diadakan melalui online yang dapat mengobati rindu para penikmat musik. Konser online ini tidak hanya dilakukan oleh artis mancanegara, tetapi juga beberapa artis Indonesia menyelenggarakan konser online yang harganya tentu lebih terjangkau dibanding konser offline. Namun, beberapa penikmat musik merasa kurang puas dengan adanya konser online ini karena mereka tidak bisa menyanyi bersama-sama dan euforia yang dihasilkan tidak sebesar saat menghadiri konser secara langsung.

Pada awal tahun 2022, kondisi pandemi COVID-19 ini dinilai berangsur membaik. Bahkan, per tanggal 2 Juni 2022 kasus covid di Indonesia menjadi yang terendah di Asia Tenggara. Hal ini membawa kabar baik untuk masyarakat Indonesia khususnya para penikmat musik. Dengan membaiknya kasus covid di Indonesia, pemerintah Indonesia kembali membolehkan penyelenggaraan konser secara offline dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Namun, hal ini memiliki pro kontra dari berbagai sektor kehidupan. Dilihat dari sisi pro, hal ini merupakan kesempatan untuk mengembalikan perekonomian Indonesia yang sempat terpuruk akibat adanya pandemi COVID-19. Kemudian penyelenggaraan konser secara offline yaitu dapat meredakan stres akibat pandemi yang mewajibkan untuk melakukan pembatasan dalam berpergian.

Kemudian dilihat dari sisi kontra, konser offline berskala besar mengakibatkan sulitnya pendeteksian penyebaran kasus covid (tracing). Mungkin untuk konser yang melakukan pendataan orang-orang yang menghadiri konser dapat dilakukan dengan mudah, tetapi tidak bisa diperkirakan orang tersebut berhubungan dengan siapa saja setelah menghadiri konser tersebut. Untuk konser yang dihadiri ratusan orang masih memungkinkan, tetapi untuk konser yang dihadiri ribuan bahkan puluhan ribu orang tentu akan sangat sulit. Terlebih orang-orang yang menghadiri konser biasanya tidak hanya dari satu daerah namun juga dari daerah lain. Sehingga bukan tidak mungkin angka kasus covid di Indonesia kembali melonjak tajam.

Berdasarkan paparan yang telah disampaikan, dapat dilihat bahwa penyelenggaraan konser secara offline memiliki pro kontra yang perlu dipertimbangkan oleh semua pihak baik pemerintah, penyelenggara konser, bahkan masyarakat sebagai audience. Selain itu, untuk menghadiri konser offline masyarakat Indonesia perlu untuk melakukan beberapa persiapan seperti budget karena harganya yang lebih mahal dari konser online dan tentunya perlu memastikan dalam kondisi yang sehat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline