Lihat ke Halaman Asli

Orang Dewasa Belajar dari Pengalaman?

Diperbarui: 15 Juni 2023   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang Dewasa juga belajar melalui pengalaman loh. Model pembelajaran ini disebut model Experiental, dimana model pembelajaran ini hasil dari perkembangan model berbasis masalah yang merupakan bagian dari model konseptual. Model konseptual adalah konsep pembelajaran itu sendiri yang menyokong guru mengaitkan materi pembelajaran dengan keadaan sehari-hari siswa, dan memupuk siswa untuk menghubungkan antara apa yang para siswa ketahui dan bagaimana para siswa menerapkan dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga maupun masyarakat setempat. Belajar bukan hanya soal menghafal serta mengingat fakta, namun belajar juga merupakan upaya untuk memaksimalkan potensi kognitif, afektif dan psikomotor siswa.

Pengalaman siswa tersebut menjadi dasar fenomena yang biasa terjadi dalam kejadian setiap hari siswa. Pengalaman belajar dapat dirupakan bibit pembelajaran dalam metode pembelajaran, agar pembelajaran bersifat kontekstual dan akrab dengan apa yang kerap kali dialami siswa. Model pembelajaran ini disebut model experiential, model experiential learning yang dikembangkan oleh David Kolb, dikemas dalam buku berjudul Experiential Learning: Experience as a Source of Knowledge and Development (Kolb, 1984). Secara lebih rinci, experiential learning atau pembelajaran pengalaman terdiri dari:

 (1) Pengalaman konkret,

(2) Observasi reflektif,

(3) Konseptualisasi abstrak, dan

(4) Eksperimentasi aktif.

Dalam kegiatan experiential learning, konsep-konsep yang dipelajari siswa dihubungkan dengan pengalaman yang telah dilihat atau dialami siswa lantas dipraktikkan dalam pengkajian melalui experiential learning.

Kolb & Klob (Bartle, 2015, hal.4) juga menyatakan bahwa experiential learning menggeser desain pembelajaran yang berpusat pada guru. Artinya, dengan menggunakan experiential learning, peran siswa dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih aktif. Menurut Colin dan Wilson (Astuti, 2016, hal.149), experiential learning dapat menciptakan pemahaman, keahlian dan aksi melewati pengalaman yang berguna bagi peserta didik. Experiential learning memungkinkan siswa untuk memotivasi dan membangun semua pengetahuan yang telah mereka peroleh sebelumnya pada suatu peristiwa, keterampilan yang telah diasah, dan sikap.

Referensi

Asmayanti, A., Cahyani, I., & Idris, N. S. (2020). Model ADDIE untuk pengembangan bahan ajar menulis teks eksplanasi berbasis pengalaman. In Seminar Internasional Riksa Bahasa (hal. 259-267).

Puspitasari, P., & Supriatna, E. (2016). Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Pengalaman dalam Pembelajaran Menulis Teks Anekdot pada Kelas X SMA Negeri 20 Bandung. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 3(1), 39-44.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline