Lihat ke Halaman Asli

Benarkah Rumahku di Indonesia??

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku bahagia.. Setelah 5tahun mengais rejeki di Negri Beton HongKong.. Tibalah hari ini.. hari kepulanganku ke Tanah Air..  Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 4jam lamanya, akhirnya aku mendarat dengan selamat di Soekarno-Hatta International Airport. Setelah melalui pemeriksaan dan pengecekan paspor aku keluar mencari pintu exit.. Namun tak ku sangka sebelum aku menemukan pintu yang ku cari , seorang petugas Bandara mencegatku... aku tidak di izinkan keluar melalui pintu 2 dikarenakan aku adalah seorang TKW katanya.

"Mba.. Mbak.. TKW punya jalur khusus lewat pintu 3"

"Lalu aku, bertanya kenapa harus lewat pintu tiga?"

"Peraturannya memang begitu mbak, agar TKW lebih terjamin keselamatannya karena nantinya akan diantar memakai Travel Transport yang kami sediakan"

"Tapi saya dijemput keluarga saya Pak, masa tidak boleh juga?"

"Tidak boleh mbak" kata petugas tadi menegaskan.

"Jika permasalahannya ada pada keselamatan , kenapa dijemput oleh keluarga tidak diperbolehkan??

Manakah yang lebih aman menurut anda , dalam dekapan keluarga ? atau dalam tekanan mobil travel anda?"

situasi saat itupun berubah menjadi panas.

"Saya tahu, dijemput oleh keluarga itu bukan tidak boleh, tapi harus ada uang sogoknya kan?? 500? 600? 800? atau 1juta??"

"Benarkah Indonesia rumahku? benarkah Indonesia Tanah Airku? Benarkah ini Indonesia Ibu Pertiwiku??

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline