Mini Bootcamp berupa Webinar dari Widya SEIA kembali diselenggarakan pada 25 Oktober dengan mengusung topik Talent Acquisition. Dibawakan oleh Mba Embun Savana, acara tersebut berlangsung seru dan insightful. Ada banyak hal yang dibawakan oleh Mba Embun, seperti introduction to talent acquisition, analisis dan perencanaan talent acquisition, tools dan platform yang digunakan, serta peluang kariernya. Acara ini memang cocok untuk para penggiatan di bidang Human Resources dan untukmu yang ingin memasuki bidang Talent Acquisition.
Berikut ini beberapa key takeaways yang didapat dari sesi mini bootcampnya, baca sampai akhir ya!
Sebelum lebih lanjut, kita perlu tau definisi dari talent acquisition dulu yaitu upaya untuk menarik calon karyawan potensial dan sesuai untuk mengisi peran tertentu dalam perusahaan. Ada banyak proses yang perlu dilakukan dalam mengakuisisi talenta berpotensial.
Dimulai dari pondasi, segala hal memang kurang baik jika pondasinya kurang kuat. Dalam bidang talent acquisition, ada tiga pondasi yang perlu diingat. Pertama, ketika mengakuisisi talenta, harus ada employer branding dari perusahaan untuk membuat kandidat potensial tertarik bergabung menjadi karyawan. Selain itu, proses seleksi perlu dilakukan oleh HR dengan cara mencocokkan kandidat dengan pekerjaannya ataupun perusahaannya. Terakhir, ketika sudah ada di dalam perusahaan, karyawan potensial perlu didukung dan dipertahankan sesuai dengan karakter dan susunan organisasi.
Mungkin kamu berpikir bahwa talent acquisition dan recruitment itu hal yang sama. Kenyataannya, ada perbedaannya lho! Dari segi jangka waktu, proses rekrutmen lebih menekankan ke short-term atau sekadar mengisi posisi yang lowong saja. Sedangkan talent acquisition merupakan strategi long-term atau jangka panjang dengan cara mempersiapkan karyawan yang akan cocok sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Dalam proses rekrutmen, biasanya diperuntukkan untuk posisi yang reguler dan lebih dari satu orang dalam sebuah posisi (volume hiring). Rekrutmen biasa dilakukan untuk entry-level roles atau yang baru lulus. Talent acquisition sendiri lebih fokus kepada posisi yang strategis dan sulit untuk ditempati, seperti posisi yang membutuhkan keahlian lebih atau kriteria lain yang dibutuhkan perusahaan tetapi sedikit orang yang mampu memenuhinya.
Selain soal jangka waktu, kecepatan dalam rekrutmen pun lebih cepat dibanding talent acquisition. Mengapa begitu? Biasanya proses rekrutmen menggaet posisi yang dibutuhkan, jadi strategi rekrutmennya bisa dilaksanakan dengan cepat. Berbeda dengan talent acquisition yang membutuhkan lebih banyak waktu dan perencanaan. Seorang TA specialist perlu mempelajari secara keseluruhan posisi di perusahaan dan kemampuan serta pengalaman apa saja untuk bisa mendapatkan performa karyawan yang terbaik di sana.
Tidak hanya ilmu yang diberikan, mini bootcamp tersebut juga berisi insight lain yang sangat berguna bagi para HR. Sebuah tools bernama Aikrut.id yang bisa membantu proses rekrutmen.
Silakan baca juga blog Aikrut untuk mengetahui pandangan seputar dunia pekerjaan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H