Lihat ke Halaman Asli

Peristiwa Saat Kemajuan dan Pluralisme di Makassar Pada Abad ke-17

Diperbarui: 28 Mei 2016   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Kali ini saya akan berbicara sedikit mengenai kemajuan dan pluralisme di Makassar pada abad ke-17 ...

 

Saya sarankan, anda membacanya dengan santai :) karena jika terlalu serius, mungkin saja anda akan bosan dan tak mau membacanya sampai selesai hehehe...

 

Dan bagi anda masyarakat asli Makassar Sulawesi Selatan, setelah membaca beberapa fakta yang akan dipaparkan berikut, pengetahuan tentang Makassar akan anda pahami, mengenai bagaimana kejadian di masa lampau sebelum dan setelah Indonesia merdeka.

 

Baiklah, langsung saja kita masuk pada pendahuluan...

Ini dia . . . .

• PENDAHULUAN

Awalnya dunia mengenal Sulawesi Selatan atas keberhasilan yang gemilang dalam menghadapi masalah kapitalisme dan imperialisme di masa lampau. Selama abad sebelum tahun 1660, Makassar dengan gagah berani mempertahankan prinsip kebebasan di laut melawan rencana monopoli Maskapai Dagang Hindia Belanda alias VOC, dan dalam proses menjadi salah satu kota perdagangan terbesar di Asia. Kemudian pada abad ke-18 dan ke-19 pedagang pelaut kecil Bugis menjadi kelompok perekonomian lokal yang paling tanggap terhadap pertumbuhan dominasi Eropa dan China, yang tak dapat dihindari, dalam perdagangan di Asia Tenggara. Pada masa kini tetap tersisa tanda-tanda bahwa Sulawesi Selatan memiliki ciri khas yang bisa menjadi sumbangan berharga bagi Indonesia dalam perjuangan mencapai tujuan modernisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline