Lihat ke Halaman Asli

Akademik atau Organisasi??

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ya, kurang lebih itulah pertanyaan yang selalu muncul di benak mahasiswa, mahasiswa di perguruan tinggi manapun di Indonesia bahkan mungkin dunia. Memang keduanya akan menjadi polemik, tapi itu hanya akan terjai pada mahasiswa yang aktif di sebuah organisasi. Lain hal nya dengan mahasiswa yang menomorsatukan IP dan IPK di kelas. “IP dan IPK memang penting, tapi percuma meskipun IPK mu 4 tapi kamu tidak ada organisasi dan relasi, maka kamu akan ‘mati’ di dunia kerja nanti”.

Itulah yang guruku katakan pada siswa-siswanya. Termasuk aku yang selalu ingat akan kata-katanya. Beliau pernah mengatakan pada siswanya bahwa porsi untuk kuliah adalah 60% dan sisanya adalah organisasi. Tapi ingat, janganlah kamu masuk sebuah organisasi dengan tujuan ingin mengembangkan organisasi tersebut, namun niatmu adalah ingin belajar. Karena sebenarnya suatu organisasi itu ada dengan tujuan untuk membina mahasiswanya. Ukirlah sejarah bahwa selama kamu berada di dalamnya kamu adalah pengurus yang baik. Maka dengan itu, secara tidak langung kamu sudah mengembangkan organisasimu. Dari situ kamu juga bisa belajar untuk membina suatu relasi atau jaringan, ketika kamu sudah lengser dari kepengurusan organisasimu, kamu bisa tinggalkan organisasimu namun jangan pernah tinggalkan relasimu.

Suatu komposisi yang sangat pas menurutku, sekarang bagaimana menurut teman-teman? Semoga tulisan diatas bisa menginspirasi...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline