Tempo lalu saat saya iseng scroll Instragam (IG), tiba-tiba jari-jari saya terhenti pada sebuah reels yang menarik perhatian saya, sehingga tidak saya skip sama sekali. Reels dari Olivia Sumargo, istri dari seorang public figure yang dikenal dengan pebasket sombong, Deni Sumargo atau populer dengan sebutan Densu.
Reels dengan durasi kurang dari 30 detik itu berjudul "KEWAJIBAN SEBAGAI SUAMI YANG PASUTRI HARUS TAHU". Video tersebut menceritakan Densu dengan muka bingungnya membuka pintu kamar dan menanyakan kepada istrinya, "Yang kok aku bingung yah, uang aku kan uang kamu, uang kamu uang kamu...". Kemudian dengan sangat meyakinkan, Olivia berhasil membuat suaminya yakin bahwa hal itu adalah suatu hal yang benar, "Kamu gak bingung yang, itu dah bener..". Tak lama Densu pun mengiyakan dan kemudian keluar menutup pintu dan meninggalkan istrinya yang sedang memegang kuas blush on.
Seperti biasa, reels yang dibuat oleh keduanya akan membuat perhatian banyak followernya dan netizen instagram lainnya. Selain videonya dikemas dengan kocak, reels nya sangat dekat dengan keseharian kehidupan kita.
Begitu juga dengan reels seperti itu pasti mengundang banyak komentar. Hanya sekedar memberikan emot ketawa, komentar setuju (kebanyakan dari para emak-emak seperti saya), bahkan ada yang yang berkomentar lucu, jangan sampai istriku tahu . Saya pun gemas untuk tidak berkomentar, dari sudut pandang saya sebagai seorang istri.
Di dunia pernikahan, tidak melulu cinta yang diagungkan. Namun banyak hal yang akan dihadapi dan dijalani. Satu diantaranya adalah masalah keuangan rumah tangga. Sudah menjadi tanggungjawab suami yang bekerja dan memberikan nafkah bagi keluarganya. Penghasilan suami menjadi sumber utama pemasukan rumah tangga. Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keperluan lainnya.
Lalu bagaimana jika kondisi istri juga bekerja/berbisnis dan menghasilkan pendapatan? Apakah uang yang dihasilkan istri adalah benar-benar mutlak miliknya? Nah ini yang perlu kita diskusikan bersama.
Permasalahan keuangan haruslah diperbincangan bersama antara keduanya. Jika kondisi keuangan keluarga sudah mapan tercukupi dari satu sumber yaitu suami, maka akan sepakat dengan pernyataan bahwa uang suami adalah uang istri, uang istri adalah uang istri. Memang enak jika uang istri full kita nikmati untuk diri kita sendiri. Kita tidak perlu bingung dan meminta uang suami jika kita ingin membeli sesuatu yang kita inginkan atau untuk membantu keluarga.
Namun jika keadaan keuangan belum stabil dan perlu ditopang keduanya, maka uang yang dihasilkan keduanya akan dipergunakan bersama. Dan hal ini perlu diperbincangkan dan disepakati berdua.
Melihat pengalaman saya bersama suami. Uang suami prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan membayar biaya anak sekolah. Sedangkan uang yang saya hasilkan untuk investasi, sosial, hiburan, dan kebutuhan mendesak.
Jadi kesimpulannya, ada benarnya juga kata Ci Oliv, namun semua tergantung dengan kondisi rumah tangga masing-masing yaa. *(AIH)