Ramadan tidak hanya memberikan berkah bagi muslim dalam hal ibadah, pada bulan ini juga memberikan berkah bagi perekonomian rakyat. Tradisi yang selalu muncul saat Ramadan seperti ngabuburit dan menu khas Ramadan telah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membuka peluang usaha.
Di tengah masa pandemi Covid-19, pelaksanaan Ramadan tahun ini jauh lebih "longgar" dibanding tahun lalu. Masyarakat sudah diperbolehkan untuk solat berjamaah di masjid, dan aktivitas masyarakat di luar rumah sudah ramai namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Tradisi buka bersama di masjid, restoran, maupun buka bersama keluarga di rumah sudah kita jumpai pada Ramadan kali ini. Kegiatan ini tentu saja meningkatkan kebutuhan konsumsi masyarakat. Hal tersebut mendorong munculnya peluang besar bagi para pedagang makanan, seperti lauk pauk, kolak, sop buah, gorengan, bubur, es kelapa muda, dan menu takjil khas lainnya. Berdasar pantauan penulis jumlah pedagang meningkat jumlahnya dibanding hari-hari di luar Ramadan. Mereka berdagang di area sepanjang jalan yang ramai dilintasi. Hal ini merupakan pertanda baik bahwa ekonomi rakyat kian menggeliat.
Geliat ekonomi rakyat saat Ramadan biasanya mulai muncul semenjak awal hingga akhir Ramadan, puncaknya saat penerimaan Tunjangan Hari Raya/THR bagi sebagian masyarakat kita. Momentum Ramadan yang terjadi sekali waktu dalam setahun ini, dengan segala aktivitasnya dapat meningkatkan pendapatan bagi para pedagang baik skala mikro, kecil, menengah hingga besar sekalipun.
Ramadan memunculkan tidak hanya pedagang "kagetan/musiman" yang hanya menjual produk saat bulan puasa saja, namun juga telah meningkatkan pendapatan pengusaha makanan, pakaian, alat ibadah, dan kebutuhan rumah tangga lainnya yang telah berkecimpung lama dalam bisnisnya. Transaksi bisnis kian meningkat, dan pengusaha baik offline maupun online mendulang rezeki berlimpah. Apalagi saat menjelang hari raya Idul Fitri, pusat perbelanjaan baik tradisional maupun modern akan penuh dengan para pembeli untuk memenuhi kebutuhan lebaran.
Pada saat bulan suci ini hingga lebaran perputaran uang menjadi tinggi. Melansir dari kompas.id, Jumat (15/4), perputaran uang selama Ramadhan-Lebaran 2021 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Selama Ramadhan-Lebaran 2021, Bank Indonesia menyiapkan uang kartal yang nilainya lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut mempertimbangkan meningkatnya pergerakan masyarakat yang berdampak pada perbaikan kondisi ekonomi nasional. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, penarikan uang kartal dari perbankan pada Ramadhan-Lebaran 2021 sebesar Rp 152,14 triliun atau meningkat 39,3 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Sebanyak 90,07 persen di antaranya berupa pecahan besar, yakni Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Berharap dengan geliat ekonomi rakyat yang mulai bangkit ini, mampu membantu memulihkan ekonomi negara akibat pandemi Covid 19. *)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H