Lihat ke Halaman Asli

ANNISA FITRI YANTI 121211039

Universitas Dian Nusantara

Pemikiran Ranggawarsita, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

Diperbarui: 20 Juli 2024   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri_ Annisa Fitri Yanti

dokpri_ Annisa Fitri Yanti1

dokpri_ Annisa Fitri Yanti2

Pendahuluan

Ranggawarsita, seorang pujangga besar dari Jawa pada abad ke-19, dikenal luas melalui karyanya yang memuat ramalan-ramalan tentang perjalanan zaman yang dilalui oleh manusia dan masyarakat. Dalam karyanya, Ranggawarsita membagi sejarah menjadi tiga era utama, yaitu Kalasuba (Era Keemasan), Kalatidha (Era Ketidakpastian), dan Kalabendhu (Era Kehancuran). Masing-masing era tersebut memiliki karakteristik dan ciri-ciri tertentu yang mencerminkan kondisi sosial, politik, dan moral masyarakat pada zamannya. Kalasuba menggambarkan zaman keemasan dengan kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan yang melimpah. Sebaliknya, Kalatidha mencerminkan ketidakpastian dan kerusakan moral, sementara Kalabendhu menggambarkan kehancuran total dengan hilangnya nilai-nilai dan norma sosial.

Dalam konteks Indonesia modern, pemikiran Ranggawarsita ini masih relevan dan dapat digunakan untuk memahami berbagai fenomena sosial dan politik, termasuk korupsi yang telah menjadi salah satu masalah terbesar di negara ini. Korupsi di Indonesia bukan hanya masalah hukum dan ekonomi, tetapi juga mencerminkan krisis moral yang mendalam dalam masyarakat. Era Kalatidha dan Kalabendhu, dengan ciri-ciri ketidakpastian, egoisme, dan kehancuran, dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk menganalisis bagaimana korupsi berkembang dan mengakar di Indonesia. Dengan memahami kondisi dan dinamika sosial-politik yang digambarkan oleh Ranggawarsita, kita dapat mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasi korupsi dan membawa masyarakat Indonesia menuju era yang lebih baik dan sejahtera, seperti yang digambarkan dalam era Kalasuba.

Kalasuba: Era Keemasan

What ?

Kalasuba adalah era keemasan yang ditandai oleh kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan. Dalam era ini, masyarakat hidup dalam kedamaian dan harmoni. Pemimpin yang disebut "Ratu Adil" memerintah dengan bijaksana dan adil, memastikan bahwa semua kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Era ini mencerminkan keadaan ideal di mana semua aspek kehidupan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai moral yang tinggi.

Why ?

Era Kalasuba terjadi ketika ada keseimbangan antara kekuasaan dan moralitas. Pemimpin yang bijaksana dan adil mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan kesejahteraan. Nilai-nilai moral dan etika dihormati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh individu maupun oleh pemerintah. Stabilitas politik, ekonomi yang makmur, dan keadilan sosial merupakan ciri khas dari era ini.

How ?

  1. Kepemimpinan yang Adil dan Bijaksana: Pemimpin yang berintegritas tinggi tidak akan menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi.
  2. Sistem Hukum yang Kuat: Penegakan hukum yang tegas dan konsisten mencegah praktik korupsi.
  3. Budaya Moral yang Kuat: Nilai-nilai etika dan moral diterapkan secara konsisten dalam semua aspek kehidupan, membuat korupsi tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Kalatidha: Era Ketidakpastian

What ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline