Lihat ke Halaman Asli

Annisa Fitria

Mahasiswa

Tergesernya Permainan Tradisional Bentengan dengan Permainan Online Mobile Legends

Diperbarui: 20 Februari 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan utama bagi manusia. Perkembangan yang demikian pesat ternyata berpengaruh yang luas terhadap kehidupan sosial masyarakat. Indonesia adalah negara yang memiliki budaya dan kesenian yang beragam sehingga sayang sekali bila kebudayaan tersebut harus tergerus oleh arus globalisasi dan teknologi yang semakin pesat.

Dalam studi antropologi hal ini disebut culture shock  yaitu perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan zaman, wawasan yang semakin berkembang, dan biasa terjadi pada masyarakat secara tiba-tiba berpindah atau mendapat kebudayaan baru. Dengan demikian, manusia dan kebudayaan mengalami perubahan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks, seperti yang dikemukakan Herbert Spencer dalam Unlinear Theories of Evolution. (Ritzer, 2003:50).

Perubahan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan hingga permainan anak juga ikut berubah. Setiap harinya permainan anak di seluruh dunia maju mengikuti perkembangan teknologi. Pada zaman saat ini anak-anak jarang mengenal permainan tradisional bahkan ada yang tidak mengenal satupun dari permainan tradisional. Padahal permainan tradisional bukan sekedar permainan saja melainkan di dalamnya terdapat unsur budaya yang melekat dan harus tetap dilestarikan. Selain itu bermain dapat mengembangkan aspek motorik dari anak sehingga pertumbuhan fisik pun menjadi maksimal (Mayke,2001).

Menurut hasil penelitian Ismatul, dkk. (2011) dimuat dalam Jurnal Penelitian PAUDIA dinyatakan ada beberapa permainan tradisional yang dapat menjadi media atau sarana stimulasi perkembangan anak usia dini. Indonesia kaya akan permainan tradisional, seperti: gobak sodor, petak umpet, lompat tali, bentengan, engklek atau sudamanda, egrang dan lain-lain. Namun anak-anak pada zaman sekarang lebih mengenal permainan modern. Hal ini menyebabkan permainan tradisional semakin terkikis bahkan hilang dari peradaban.

Permainan online saat ini sangat banyak sekali jenis dan cara bermainnya yang membuat anak-anak semakin tertarik untuk bermain. Hingga banyak permasalahan mental karena akibat dari kecanduan bermain online. Hal itu tidak akan terjadi bila para orang tua tidak memberikan fasilitas gadget untuk anaknya. Para orang tua memilih untuk memberi anak sebuah gadget atau komputer untuk memfasilitasi belajarnya tetapi hal itu malah membuat anak menyalahgunakan fungsi utamanya. Mereka mengisi waktu luangnya dengan bermain game online. Lalu hal itu membuat kecanduan sampai bermain tidak ada batas waktu.

Seperti halnya permainan bentengan yang sekarang sudah hampir punah terkalahkan oleh game mobile legends. Permainan digital ini memiliki cara bermain yang sama dengan bentengan. Bedanya bentengan memakai tenaga dan fisik sedangkan mobile legends hanya memakai taktik berpikir saja. Tetapi anak masa kini lebih memilih bermain dengan smartphone tanpa lelah berkeringat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak di masa kini lebih menyenangi mobile legends, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari orang tua yang memberikan gedget dengan alasan supaya anak betah berada di rumah hingga waktu yang diberikan juga kurang dibatasi kepada anak dalam menggunakan gadget atau computer. Tidak hanya itu, minimnya pengetahuan anak dalam berbagai permainan tradisional yang disebabkan kesibukan orang tua sehingga anak lebih memilih untuk mengakses yang mudah ditemui saja yaitu game yang diunduh pada gadget yang juga sudah disuguhi dengan cara bermainnya.

Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar yang saat ini sudah banyak warnet dengan harga murah dan fasilitas wifi untuk mengakses game tersebut, dan banyaknya iklan game online pada media elektronik yang mengugah anak-anak untuk mengunduh dan mencobanya. Padahal manfaat bermain bentengan sangat baik untuk perkembangan anak. Seperti mengasah otak dengan cara berpikir taktik untuk mempertahankan dan  memenangkan benteng, dapat menjalin interaksi sosial dengan lingkungannya, dan juga menyehatkan tubuh karena memanfaatkan fisik dengan baik. Berbeda dengan mobile legends yang lebih banyak buruknya daripada manfaat baiknya. Seperti dapat menumbuhkan rasa individualisme karena kurangnya interaksi sosial terhadap lingkungan sekitar, anak juga malah kecanduan bermain yang mengakibatkan kesehatan mata mereka terganggu karena radiasi yang dipancarkan oleh gedget, dan paling parahnya bisa merusak moral dan karakter terhadap anak.

Oleh karena itu permainan tradisional perlu untuk dipopulerkan kembali kepada anak-anak dengan cara kontribusi para orang tua untuk memperkenalkan dan memberikan fasilitas bermain tradisional, membuat perlombaan di lingkungan rumah yang dilakukan tidak hanya pada saat bulan Agustus saja, dan di lingkungan sekolah bisa membuat classmeeting atau memberikan fasilitas ekstrakulikuler tentang permainan tradisional. Tidak hanya itu, pemerintahan juga harus mendukung pelestarian budaya permainan tradisional dengan lebih menekankan masyarakat untuk tetap melestarikan permainan tradisional dengan cara menjadikan permainan tradisional menjadi sebuah tradisi dan bisa dibuat menjadi sebuah ciri khas dari daerah tersebut.

Dengan cara-cara itu permainan tradisional setidaknya masih bisa dikenal oleh anak-anak dan tetap terlestarikan budaya yang ada di dalam permainan tersebut. Dan kita sebagai penerus bangsa harus tetap melestarikannya juga agar permainan tradisional tidak punah dan lekang oleh arus globalisasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline