Lihat ke Halaman Asli

Artikel Hukum Film "A Few Good Men" (1992)

Diperbarui: 4 Juli 2021   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

A Few Good Men adalah sebuah film drama hukum Amerika 1992 yang disutradarai oleh Rob Reiner dan dibintangi oleh Tom Cruise, Jack Nicholson, dan Demi Moore, dengan Kevin Bacon, Kevin Pollak, Wolfgang Bodison, James Marshall, J. T. Walsh, dan Kiefer Sutherland dalam peran pendukung. Cerita ini dimulai di Guantanamo Bay, Kuba, di sebuah markas korps Angkatan Laut. Santiago adalah seorang prajurit yang memiliki fisik tidak terlalu kuat, sehingga saat latihan ia sering jatuh pingsan. 

Santiago mengajukan surat permohonan diri untuk pindah ke korps lain. Dalam suratnya, Santiago juga menjanjikan bahwa dia akan membeberkan rahasia temannya yang melakukan penembakan sebagai pengganti perpindahannya ke Korps lain. Surat permohonan Santiago dibaca oleh pimpinan Korps yang bernama Kolonel Nathan Jessup seorang pemimpin yang congkak, gila hormat dan kejam.

Kolonel Markinson meminta kepada Kolonel Nathan Jessup agar Santdiago dipindahkan, tetapi Kolonel Nathan Jessup memiliki pendapat yang berbeda. Pada satu malam kamar Santiago di datangi oleh dua orang prajurit, lalu mereka membekap mulut Santiago dengan kain, mengikat kaki dan tangannya. Akibat perbuatan dua prajurit tersebut, membuat Santiago muntah darah, dan akhirnya meninggal dunia.

Akhirnya kasus ini diberikan kepada seorang pengacara bernama Daniel Kaffee dan dibantu oleh Joanne Galloway. Terdakwa bernama Dawson dan Downey, dua orang prajurit  yang dituduh membunuh Santiago. Dalam pernyataannya, Dawson mengakui bahwa dia telah melakukan penyergapan kepada Santiago. Alasan Dawson melakukan hal tersebut karena Santiago dianggapnya melanggar 'code red' atau  peraturan tidak tertulis bahwa prajurit yang melanggar kedisiplinan harus dihukum. 

Hukuman yang diberikan di Korps kadang diluar asas kemanusiaan. Seorang prajurit yang melanggar 'code red' bisa dipenjara 7 hari di dalam sel, dan selama di dalam sel hanya diberikan minum dan biskuit saja. Alasannya karena pelanggaran yang dilakukan bisa merugikan seluruh Korps dan Prajurit itu bertugas untuk menjaga suatu negara. Mereka menganggap bahwa Negara kedudukannya lebih tinggi dibandingkan Tuhan.

Dalam sidang, Daniel bersama kedua rekan pengacaranya merasa bahwa mereka hanya berkemungkinan kecil memenangkan perkara ini. Karena saksi kunci dalam kasus ini adalah Kolonel Markinson yang telah memutuskan untuk bunuh diri sebelum di datangkan ke pengadilan. Alasan Kolonel Markinson menjadi saksi kunci karena Kolonel Nathan Jessup lah yang memerintahkan kedua prajuritnya untuk menghabisi Santiago. 

Meninggalnya Kolonel Markinson membuat Daniel hampir memilih untuk mundur dalam kasus ini, namun teman pengacarnya, Joanne dan hati nuraninya membuat ia bertekad untuk berjuang kembali. Hal pertama yang mereka lakukan yaitu menjadikan Kolonel Nathan Jessup sebagai seorang saksi dalam pengadilan. Namun, hal itu tidak berjalan mudah, karena kesaksian yang diberikan oleh Kolonel Nathan Jessup telah dibuat skenario rapih olehnya agar tidak terbaca saat di pengadilan. 

Akhirnya Daniel mempunyai ide untuk mempermainkan sifat keegoisan dari Kolonel Nathan Jessup. Akhirnya Daniel berhasil untuk menggiring Kolonel Nathan Jessup untuk mengatakan dengan lantang kalimat yang menyatakan bahwa dirinya telah melakukan perintah 'code red' itu kepada Downson dan Downey dengan beralasan bahwa Santiago memang pantas mendapatkannya. Alasannya karena fisik yang dimiliki oleh Santiago sangat lemah, dan hal tersebut membuat  Kolonel Nathan Jessup ditetapkan dan ditahan sebagai penjahat. Akhirnya Dawson dan Downey dibebaskan dari tuduhan melakukan pembunuhan kepada Santiago. Tetapi, mereka harus kehilangan jabatan prajuritnya dengan tidak hormat. 

Dalam film A Few Good Men ini, Dawson dan Downey keliru terhadap Kode Etik Prajurit, "Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Memegang Teguh Disiplin, Patuh dan Taat Kepada Pimpinan dan Menjunjung Tinggi Sikap Serta Kehormatan Prajurit" karena perintah yang diberikan oleh Kolonel Nathan Jessup dianggap sebagai perintah yang harus dilakukan.

Dalam memberikan perintah kepada bawahannya, atasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang berisi,

Atasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, wajib:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline