SAMARINDA -Langkah tak biasa diambil Robby Adhitya ketika menginjak delapan semester mengenyam pendidikan tinggi sebagai mahasiswa di program studi S-1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Ilkom FISIP Unmul). Sambil berkuliah, ia menggeluti karier sebagai humas Unmul dan bisnis Jaket Kampus.
"Bisnis Jaket Kampus dari semester tiga. Mulanya yang mesan teman kelas. Kini, dibantu dua teman dan beberapa volunter untuk produksi jaket angkatan, baju KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PDH (Pakaian Dinas Harian)," jelas Robby.
Bagi sebagian kalangan, menekuni tiga pekerjaan sekaligus bukan hal mudah. Namun, bagi Robby, ini sudah dipertimbang sejak jauh hari. Pria kelahiran Samarinda, 10 April 1993 silam ini punya cara jitu untuk membagi waktu.
Robby mengatakan, setiap hari hanya dibatasi selama 24 jam. "Empat metode agar waktu efektif yaitu penting mendesak, mendesak, tidak penting tapi mendesak, dan tidak penting tidak mendesak. Harus punya timeline tiap hari," ujarnya ketika ditemui di Bagian Humas dan Protokol Unmul, (25/4). Kini sudah duduk di semester sepuluh dan bersiap merampungkan studinya.
Meski begitu, tak jarang ia harus meninggalkan tugasnya sebagai humas Unmul untuk menuntaskan skripsi. "Kalau mau konsul ke dosen pembimbing mesti izin dulu. Kebetulan jam kerjanya fleksibel," terang pria yang kala itu mengenakan kemeja putih. Beruntung, pimpinan kantor mengerti dan memaklumi status Robby sebagai mahasiswa.
Menekuni pekerjaan humas setahun belakangan ini membuatnya paham akan dunia kerja. Ia menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab. Tak berhenti sampai di situ, pria yang gandrung akan olahraga futsal ini juga merasakan hasil dari bisnis Jaket Kampus. "Bisa untuk kebutuhan tiap hari. Enggak minta lagi sama orang tua, sekarang malah bisa ngasih," ujar Robby lantas tersenyum.
Menurut dia, pergaulan turut menyukseskan hidup ke depan. "Faktor utama itu lingkungan. Harus milih teman untuk diskusi. Kalau berteman dengan tukang api, ya kena api. Namun, kalau berteman dengan tukang parfum sudah pasti kena wanginya. Pastikan lingkungan itu sehat," tuntas pria yang gemar travelling ini. (nis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H