Lihat ke Halaman Asli

Annisa Dyah Novia Arianto

Penulis yang Lapar

Semarak Bersihkan Ancol Lagoon lewat Beach Clean Up Jakarta!

Diperbarui: 8 Juli 2023   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para peserta Beach Clean Up Jakarta! pada Minggu, 2 Juli 2023 di Ancol Lagoon, Jakarta. FOTO: Shavira Dwinata

Sebanyak 110,2 kg sampah berhasil terkumpul dalam Beach Clean Up Jakarta! pada Minggu, 2 Juli 2023 di Ancol Lagoon, Jakarta. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fortuna SDGs tersebut diikuti oleh lima belas peserta se-Jabodetabek.

Dengan mengusung tema "Life Below Water", Beach Clean Up Jakarta! berupaya untuk menjaga ekosistem pantai dengan membersihkan area sekitar pantai. Kegiatan ini didukung penuh oleh Kakuzu dari PGT Holdings dan Ryuji Manai.

Head of Event Hitomi Yoshimori menuturkan bahwa Beach Clean Up Jakarta! merupakan inisiatif pribadi karena memiliki kesukaan terhadap pantai dan kebersihan.

"Just enjoy. Do something right. I like the beach so I like to make it clean. Meeting people feels fun for me. If we clean with fun, people can continue," kata Hitomi.

Hitomi menganggap bahwa kebiasaan menjaga lingkungan berasal dari kesadaran diri sendiri.

"For me, when I throw garbage, I feel so guilty. But here, they throw it on the floor and collect it as a job. They even throw the garbage next to the garbage bin.  We have to change. So, not only the regulation, but just feeling guilty. Educate your kids with awareness," tutur Hitomi.

Selaras dengan Hitomi, Ryuji Manai turut menyebutkan bahwa edukasi adalah landasan penting dalam kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Ryuji Manai (kiri; baju oranye) dan Hitomi Yoshimura (kanan; baju hitam) sedang memberikan sambutan dan arahan dalam mengawali Beach Clean Up Jakarta! FOTO: Shavira Dwinata

"That should be education," ucap Manai. "In touch with parents or school. Everything starts from education, starting from kindergarten. But here, ironically, parents also throw garbage by themselves," lanjutnya.

Manai mengatakan bahwa masalah sampah tidak pernah selesai, tetapi masyarakat harus tetap mengatasinya. Manai turut menyebutkan budaya Jepang yang senantiasa menjaga lingkungan.

"If you cannot find a garbage bin, you can not throw your garbage, you need to carry, back to your home. That's the basic spirit for a moral country," kata Manai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline