Chapter 3
Kenangan......
Andrew memandangi wajah Kinanti yang sepertinya mulai saat ini harus dipanggilnya Emi , wanita yang dicintainya itu masih tertidur lelap di pelukannya . Raut wajahnya damai dan Andrew tersenyum melihatnya . Ingatannya lalu kembali ke satu tahun yang lalu , saat pertama kali dia bertemu dengan Kinan .
"Ini Pak , sekalian saya bayar buat Misternya ini , daripada Bapak gak ada uang kembaliannya" , Kinan menyodorkan selembar uang dua puluhribu pada penjual cinderamata di pasar seni Sukowati . Saat itu Andrew mau membeli sebuah kalung untuk keponakannya yang merengek sedari tadi .Kinan lalu berjongkok dan tersenyum pada Claire-keponakannya .
"Untuk gadis cantik ini...." , ucapnya lalu mengusap pipi Calire dengan lembut . Dia lalu berdiri lalu tersenyum pada Andrew dan bergegas pergi . Saat itu Andrew hanya terpana , melihat sikap spontan Emi .
"Ikuti dia dan cari tahu dimana dia tinggal" , perintah Andrew pada asistennya . Asistennya mengangguk lalu bergegas mengikuti Emi .
Kinan yang tak pernah membayangkan bahwa sikapnya itu membuat Andrew jatuh hati hanya bisa terpana saat mendapati Andrew di depan rumah kosnya saat dia akan berangkat kerja . Andrew tersenyum saat melihat Kinan.
"Hai....masih mengingatku?" , sapa Andrew . Kinan mengangguk , tetapi wajahnya masih tampak bingung .
"Yang kemarin di Sukowati sama anaknya kan?" , tanya Kinan membuat Andrew tersenyum .
"Claire menyampaikan salamnya untukmu , dan dia keponakanku , bukan anakku " , jawab pria itu .
"Oh.....terus ada apa ya anda kesini?Darimana anda tahu tempat tinggal saya?" .