Chapter 2
Dan Semua Buram
"Kamu masih hidup?" , tanya Kinan masih dengan tatapan tak percaya . Pras yang melhat airmata Kinan sudah mengalir turun membasah pipi bergegas menghampirinya . Lalu menarik tangan Kinan pergi dari situ . Dia butuh tempat yang tenang untuk menjawab pertanyaan wanita itu . Tetapi Belum berjalan terlalu jauh , Kinan seperti tersadar dan segera menarik tangannya dari genggaman Pras .
"Gak perlu jauh-jauh buat jelasin semuanya" , ucap Kinan cepat . Mendengar itu Pras berbalik dan menatap mata Kinan , mencoba menerka apa yang ada dalam benaknya . Kinan menekan rasa sakit didadanya . Bagaimana bisa semua ini terjadi ? Bagaimana bisa Pras masih hidup ?
"Gimana kamu bisa berdiri didepanku sekarang?Bukannya kamu seharusnya tidur didalam tanah?" , tanya Kinan telak .
"Bukannya kamu harusnya udah mati?Kamu gak mungkin kembarannya Pras kan?" .
"Atau......" , mata Kinan menerawang sesaat ,"kamu gak mungkin pura-pura mati untuk melarikan diri dariku kan?" . Pertanyaannya yang terakhir membuat rasa sakit didada Kinan terasa lebih menusuk lagi . Tetapi Kinan perlu tahu alasannya , dia harus tahu walau hatinya akan hancur untuk kedua kalinya lagi .
Pria dihadapannya itu tampak menghela nafas sesaat sebelum menjawab rentetan pertanyaan wanita dihadapannya tersebut .
"Aku masih hidup , dan aku memang Pras" , jawabnya . Pras menatap Kinan , mencoba melihat reaksinya . Tetapi Kinan tampak tak bergeming mendengar itu .
"Aku memang harus berpura-pura mati untuk menghentikan semua sandiwaraku ke kamu " , kali ini raut wajah Kinan berubah saat mendengarnya . Wanita itu tampak menahan marah mendengar pengakuannya barusan .
"Aku diminta Asti untuk mendekatimu , meraih hatimu , membutmu jatuh cinta padaku . Tetapi semakin lama , aku melihat kamu semakin serius dengan hubungan sms kita, dan cuma kematianku yang bisa bikin aku pergi darimu" , selesai mengatakan itu semua Pras tampak lega kelihatannya . Sedangkan Kinan tidak .