Lihat ke Halaman Asli

Curhatku

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denpasar , 28 September 2011

Sudah lima hari aku tak melihat pesanmu lagi di ponselku . Tak ada lagi namamu dari semua pesan-pesan yang masuk ke ponselku itu . Membuatku semakin tersadar kamu...telah pergi . Terkadang aku memutar kenangan milik kita kembali selama kurang lebih dua minggu itu dan aku pasti akan kembali menangisimu . Aku teringat saat pertama kali menerima pesanmu , betapa aku langsung membalasnya seketika itu juga dan menjadi panik sendiri karena aku merasa aku pasti terlihat antusias sekali menerima pesanmu . Hingga adikku yang kumintai pendapat tentang balasan pesanku hanya berkata , "Mbak terlalu cepat khawatir!" . Aku menanti balasanmu seharian itu dengan senyum yang tak pernah terhapus dari wajahku . Bahkan hari-hari selanjutnya aku menunggu pesanmu dengan sepenuh hati dan betapa senyumku akan langsung terlukis di wajahku begitu mendapatkan pesan darimu . Pesanmu , pesanku , pesan kita tak pernah sedikit pun membicarakan tentang hati . Tapi bagiku , kamu telah terpatri di hati , jantung , dan pikiran . Sehingga saat aku kehilanganmu betapa sakit hati , jantung , dan otakku . Aku terkadang sampai merasa tak sanggup lagi berpikir tentangmu , karena betapa aku takut bila aku tak bisa maju karenamu . Kamu tak pernah inginkan itu bukan ? Tapi betapa masalah hati tak pernah bisa dikalahakan logika . Kini aku tahu , apa cinta buta itu , apa yang orang bilang 'saat jatuh cinta kita seringkali melakukan hal-hal bodoh' , aku tahu apa itu . Aku juga tahu masalah ini takkan bisa diselesaikan dengan akal pikiran ataupun logika . Tidak sama sekali . Karena masalah hati hanya Allah dan waktu yang akan menyembuhkannya . Lalu kini , tersenyumlah bila melihatku menangis . Tertawalah bila kau mendengarku mengomel tentangmu . Mengertilah bila aku benar-benar jatuh cinta padamu .  Lalu maafkan bila mungkin rasa ini akan tetap disini untuk waktu yang lama . Kamu gak bisa membantahnya , lagipula aku juga tak butuh bantahanmu , wekz!

-dinar-280911-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline