Lihat ke Halaman Asli

Cuaca Buruk, Pertemuan Venus dan Jupiter Sulit Dilihat

Diperbarui: 15 November 2017   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pertemuan antara planet Venus dan Jupiter bakal terjadi hari ini (13/11/2017) namun sebagian orang meragukan hal tersebut dikarenakan adanya cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sehingga fenomena tersebut sulit untuk disaksikan.

Peneliti dari LAPAN, Rhorom Priyatikanto mengatakan bahwa sulit untuk melihat fenomena alam yang ditunggu-tunggu tersebut dikarenakan cuaca saat ini dalam keadaan mendung dan hujan.

Menurut Rhorom, sebenarnya fenomena ini sangat pas sekali dan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, namun karena cuaca yang tidak mendukung maka kemungkinan kecil fenomena langka ini bisa disaksikan dengan sempurna.

Fenomena alam pertemuan antara Venus dan Jupiter akan menghiasi langih belahan timur Bumi. Jarak kedua planet ini cukup dekat, terpangkas hingga 669 km saja dan terbit 0,3 derajat antara satu sama lain.

Di samping itu, jika cuaca cerah maka bagi siapa saja yang ingin melihat fenomena pertemuan dua planet ini maka diharuskan menyiapkan binokular atau juga dengan kamera SLR lensa tele (red: aplikasi vpn gratis). Meski dengan mata telanjang pun kedua planet yang berdekatan ini dapat dilihat seperti dua titik terang yang saling berdempetan di langit.

Bukan hanya di Indonesia, pertemuan Venus dan Jupiter ternyata dapat juga disaksikan oleh sejumlah negara yang terletak di garis lintang, misalnya Inggir dan Amerika Serikat.

Sebagaimana dilansir oleh Space, emat sateleti bulan Jupiter juga dapat dipantau oleh teleskop. Pengamat menuturkan kejadian langka ini sangat baik jika dilihat dari area pedesaan yang jauh dari polusi cahaya.

Di Indonesia sendiri, khsusunya di Jakarta, pada kenyataannya sampai hari ini cuaca mendung dan hujan sehingga kemungkinan kecil dapat menyaksikan fenomena alam yang langka ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline