Ketika mendengar kata akuakultur, hal apakah yang terlintas dalam pikiran kalian? Air? Budidaya? Atau mungkin ikan? Jika ada yang berpikir demikian, maka kalian sudah berhasil menemukan kata kunci dan beberapa gambaran mengenai akuakultur. Jadi, akuakultur merupakan suatu kegiatan membudidayakan atau memelihara ikan dengan melakukan beberapa proses dan terkontrol.
Dalam artikel ini penulis akan berbagi dan mengenalkan beberapa hal seputar akuakultur khususnya jenis biota atau organisme apa saja yang dibudidayakan. Jadi, bagi kalian yang tertarik dengan dunia perikanan khususnya akuakultur atau mungkin sedang kebingungan dalam memilih organisme yang akan dibudidayakan, artikel ini bisa menjadi jawabannya.
-------
Akuakultur merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di jurusan perikanan dan bahasannya pasti tidak akan jauh dari hal yang menyangkut perairan dan ikan. Namun, "ikan" di sini bukan hanya ikan yang biasa kalian lihat di pasar, tapi organisme yang ada di air. Hal ini juga mengacu pada bahasan kali ini, dimana organisme yang dapat dibudidayakan bukan hanya ikan yang biasa kita lihat, tetapi juga ada organisme air lain yang dapat dibudidayakan. Menurut Pillay (1993) dalam Nirmala et al. (2017), berdasarkan aspek jenis biota atau organismenya akuakultur dapat dibagi menjadi beberapa jenis budidaya, yaitu sebagai berikut:
- Budidaya ikan konsumsi dan ikan hias
Adanya budidaya ikan konsumsi dan ikan hias ini dapat dilihat dari kebutuhan manusia, dimana terdapat manusia yang membeli ikan untuk dikonsumsi dan terdapat manusia yang membeli ikan untuk dikoleksi sebagai hiasan. Manusia mengkonsumsi ikan karena ikan merupakan salah satu pemenuh kebutuhan pangan yang mengandung protein, omega-3, dan zat gizi lainnya yang bermanfaat bagi tubuh. Contohnya ikan-ikan yang dapat kita jumpai di pasar seperti ikan kembung, ikan bandeng, ikan gurame dan lain sebagainya. Membudidayakan ikan hias dapat menjadi target penjualan bagi mereka yang gemar mengoleksi ikan dan mempercantik akuarium atau kolam rumahnya. Harga ikan hias juga cukup terjangkau tergantung pada tampilan dan spesies ikan yang dibudidayakan. Contoh ikan hias yang dibudidayakan seperti ikan cupang, ikan koi, ikan guppy dan lain sebagainya.
- Budidaya crustacea
Crustacea merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang yang keras dan beruas. Jenis crustacea yang biasa dibudidayakan, yaitu udang vaname, udang galah, kepiting, rajungan, lobster, dan sebagainya. Salah satu jenis udang asli Indonesia yang dibudidayakan adalah udang windu (Penaeus monodon). Ukuran udang ini cukup besar dan pada tubuhnya terdapat garis-garis hitam seperti loreng.
- Budidaya kekerangan/moluska
Jenis kerang yang dapat dibudidayakan seperti abalon, tiram, kerang hijau, kijing dan lain sebagainya. Budidaya kekerangan atau moluska ini tidak hanya hewannya saja yang dibudidayakan tetapi juga ada salah satu spesies moluska yang dibudidayakan karena dapat menghasilkan benda yang indah yaitu mutiara. Mutiara ini dihasilkan oleh tiram mutiara, salah satu spesies tiram penghasil mutiara yang paling terkenal adalah Pinctada maxima. Mutiara biasa digunakan untuk membuat perhiasan.
- Budidaya echinodermata
Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan air yang kulitnya memiliki duri. Jenis echinodermata yang biasa dibudidayakan yaitu teripang dan bulu babi. Salah satu jenis teripang yang dibudidayakan adalah teripang pasir. Menurut KKP (2021), teripang pasir bisa terancam punah bila selalu mengandalkan penangkapan di alam. Di Indonesia sendiri, budidaya teripang dan bulu babi ini belum terlalu dikembangkan.
- Budidaya chordata
Chordata merupakan hewan yang memiliki notokord atau semacam tali yang berada di bagian punggungnya. Salah satu spesies chordata yang dibudidayakan adalah kuda laut. Kuda laut banyak dimanfaatkan dalam dunia kesehatan dalam pembuatan obat-obatan. Ketergantungan manusia pada kuda laut ini dapat berdampak pada ketersediaannya di alam sehingga kuda laut mulai dibudidayakan.
- Budidaya makroalga/rumput laut dan tanaman hias air
Rumput laut mungkin sudah menjadi hal yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat karena banyak sekali produk makanan yang menggunakan rumput laut sebagai bahan utama dan variasi rasa makanan. Dilansir dari lipi.go.id, dimana terdapat sedikitnya 670 jenis rumput laut di seluruh Indonesia, namun baru 2 jenis rumput laut yang sudah dibudidayakan secara luas, yaitu Eucheuma cottonii dan Gracilaria spp. Selain untuk produk makanan, rumput laut atau makroalga juga biasa dibudidayakan untuk menjadi tanaman hias akuarium.
- Budidaya pakan alami
Pakan alami dapat berupa fitoplankton, daphnia, rotifera, artemia, cacing sutera, cacing laut, dan sebagainya. Sesuai dengan namanya, pakan alami ini sudah ada ketersediaannya di alam. Namun, karena kebutuhan pakan untuk budidaya tidak bisa hanya bergantung pada alam maka banyak masyarakat mulai membudidayakan organisme pakan alami ini.