Lihat ke Halaman Asli

Annisa azahra

Mahasiswa Universitas Satya Terra Bhinneka

Eksplorasi Pemahaman dan Dukungan Terhadap Pencapaian SDGs No 4: Pendidikan Berkualitas di Jalan Bahagia Cinta Damai, Medan Helvetia

Diperbarui: 5 Juli 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar: Dibuat oleh saya sendiri

Pendidikan adalah hal yang dapat mengubah dan menciptakan banyak hal untuk masa depan dunia. Pendidikan juga berpengaruh terhadap sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pertumbuhan bangsa untuk lebih mengerti dan siap terhadap perubahan yang meningkatatkan pendidikan secara luas. Pendidikan berkualitas ini masuk kedalam salah satu program penting dalam jangka waktu panjang. Program kebijakan goals ke 4 yaitu Pendidikan berkualitas. Seperti yang kita tau bahkan rasakan bahwa Pendidikan di Indonesia ini masih terbilang cukup rendah. Sampai sekarang Indonesia masih mengalami hambatan-hambatan dalam meningkatkan Pendidikan berkualitas. Hal ini dapat di buktikan dengan survei yang dilakukan oleh Politic and Economic Risk Counsultant (PERC) bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menepati urutan 12 dari 12 negara di Asia (Imam Bukhori1*, 2023). Permasalahan Pendidikan terutama Pendidikan di daerah Medan Sumatra Utara tepatnya di Jl. Bahagia Cinta Damai, Medan Helvetia, dengan melakukan penelitian wawancara yang mana masyarakat berasumsi bahwa masalah awal adalah di pembiayaan sekolah anak, atau pun adanya pembedaan kualitas terhadap sekolah negeri dan swasta.

1. Narasumber 1

Disini narasumber 1 merupakan seorang ibu yang memiliki anak di tingkat SMP dan bersekolah di swasta. Narasumber 1 mengatakan

" Menurut saya perbedaan swasta dan negeri itu di pengajarannya. Ya, karena gini dari waktu anak saya masih SD dulu, anak saya sekolah di negeri. Pelajaran di negeri dengan swasta, deluan yang swasta selesai dari pada di negeri. Makannya lebih deluan pelajaran di swasta daripada di negeri. Tapi karena waktu itu kurikulumnya belum kurikulum baru ya. Ini kan sekarang udah kurikulum Merdeka, edisi, revisi 2021 kan. Makannya tigkatan pembelajaran  sekarang sama yang sudah dia jalani, lebih melonjak yang sekarang. Terus juga kalo saya pribadi ya, masalah sekolah anak ini lebih enak kita mendukung dari rumah supaya perjuangan dia itu, semangat di aitu ada. Kita harus terus maju, kita harus terus memotivasi anak kita supaya lebih semangat lagi dalam belajar, dan jangan dengarkan kata orang lain."

Menurut  narasumber 1 secara keseluruhan, perbedaan antara swasta dan di negeri sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda, hanya berbeda tipis yaitu pada pengajarannya. Pembelajaran di swasta lebih ketat dan lebih mengikuti kurikulum yang ada. Yang kedua karakter anak itu merupakan dukungan dari orang tua narasumber 1 mengatakan lebih mudah memotivasi dan memberikan semangat kepada anak dari rumah. Terus memotivasi anak sampai mereka berhasil dan jangan pernah mendengarkan apa yang orang lain katakan

2. Narasumber 2

Kualitas di negeri dan swasta apakah ada perbedaan? Narasumber ke dua mengatakan jelas berbeda kualitas antara swasta dan negeri dari segi lingkungan, guru dan pelajarannya. pengalaman pribadi tentang perbandingan swasta dan negeri? Kalo di swasta karna bayar jelas kualitas pembelajaran nya lebih tinggi kalo di negeri walaupun kita ngak bayar tapi banyak mengeluarkan uang jugak, bayar ini itu, jadi beda-beda jadi beda-beda tipis,

Narasumber 2 kebetulan juga berjualan di sd negeri, dia  memperhatikan sd negeri tersebut dan berpendapat Prioritasnya bukan lagi untuk belajar di negeri, terutama di sd hanya untuk sebagai sarana mengeluarkan bakat kalau bakat doang untuk apa ilmu nya ngaada, bakat memang perlu tapi ilmu/ wawasan juga perlu.

Apakah karakter anak sd di negeri dan swasta berbeda? Kalau dari segi Bahasa sudah berbeda, kalua di negeri bahasannya suka" ati kalo di swasta lebih di jaga bahasnnya, jelas berbeda, dari karakter aja sudah keliatan, dan juga tingkah lakunya berbeda. Tantangan apa yang di hadapi selama menyekolahkan anak? Ada dari biaya dan juga dari anaknya sendiri yang terkadang malas sekolah.

 sumber gambar: Dari saya sendiri

3. Narasumber 3

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline