Lihat ke Halaman Asli

Annisaa Dwi Damayanti

Mahasiswa D3 Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Film "Aku dan Mesin Waktu" yang Penuh Makna sampai Bikin Mleyot

Diperbarui: 11 Juni 2022   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Baru-baru ini Short Movie “Aku dan mesin waktu” tersedia secara Full Version dalam Youtube. Mengulas kembali Short Movie yang awalnya terbagi dalam 4 episode dengan masing-masing durasi 12 menit ini disatukan secara utuh dalam channel Dapur Musik . 

Film ini dirangkai secara apik penuh makna dan mengundang air mata bagi para penikmatnya. “Aku dan mesin waktu” terinspirasi oleh 4 lagu terkenal yang berasal dari 4 musisi ternama yaitu Budi Doremi dengan lagunya yang berjudul mesin waktu , Last Child dengan lagunya berjudul menyerah, apa ini cinta yang dinyanyikan Caitlin Halderman  dan orang yang sama oleh Virgoun. Film yang  bagaikan roller coaster ini diproduseri oleh Tessa Antonis dan disutradarai oleh Uphie Guava.

Film berlatar belakang kota Jakarta pada tahun 2021 ini, diangkat secara sederhana dengan mengambil permasalahan yang sering terjadi di masyarakat sehingga mudah diterima. Film ini mengisahkan cinta segitiga antara Sukma, Rama dan Bara dengan dibungkus secara menarik namun mudah dipahami dari berbagai kalangan usia.

Pada awal film digambarkan koleksi polaroid sukma dan hobi fotografinya, yang menurun dari hobi ayahnya. Sukma yang saat itu tengah memiliki Rama sebagai kekasihnya dipertemukan oleh Bara sebagai rekan kerja di kantor barunya. Bara yang juga seorang vokalis band favorit Sukma ketika SMP saling berbagi playlist music malam itu. Scene ketika hendak mengantar Sukma pulang ditengah hujan dengan coklat menambah keromantisan film. Pertemuannya yang intens dengan Bara membuat hati Sukma  terpikat hingga pada peringatan 3 tahun hubungannya Sukma melupakan janjinya dengan Rama. Rama yang melihat kemesraan Sukma dan Bara merasa tersakiti sehingga mengurungkan niatnya memberikan Sukma sebuah kamera yang mirip dengan milik mendiang ayahnya. Pada malam harinya Rama memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sukma dan memilih untuk pergi karna melihat Sukma yang tak lagi bisa menyembunyikan perasaannya untuk Bara. Tak berselang lama permasalahan terjadi di antara Sukma dan Bara hingga kamera pemberian Rama yang penuh dengan makna itu rusak. Hingga pada suatu waktu Sukma tersadar akan cintanya dengan Rama, kenangan, kehangatan dan sejarah mereka masih terasa pada koleksi polaroidnya.

Film yang berakhir dengan happy ending ini diakhiri dengan Sukma dan Rama yang sama-sama sadar akan cinta diantara mereka. Sebuah bait lagu“ Bagaimana bisa aku jatuh cinta berulang kali pada orang yang sama”menjadi akhir dari film ini. 

Film: https://youtu.be/qeCuT1lZFUM 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline