Lihat ke Halaman Asli

AnNisaa

mahasiswa-Universitas Islam Malang

Dalam Upaya Menangani Masalah Sampah Global, Inovasi Terus Menjadi Kunci untuk Menciptakan Solusi yang Efektif dan Berkelanjutan

Diperbarui: 27 Maret 2024   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bertepatan pada hari minggu tanggal 17 maret 2024, bertempat di mushola rt 5 telah dilaksanakan kegiatan sosialisai dengan judul menangani masalah sampah dengan budi daya maggot oleh kelompok 14 KSM-T Unisma 2024. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan membuka peluang bisnis bagi masyarakat Dusun Irodipo.

Mengingat di dusun irodipo Desa Ngawonggo kec. Tajinan Kab. Malang. Masih banyak sampah yang dibiarkan begitu saja seperti sampah-sampah organik, adanya sosialisai Maggot ini bisa mengurangi sampah di sekitar dusun Irodipo. Belum ada satupun yang mengetahui/mengelola sampah untuk dijadikan peluang bisnis yang dapat menaikan UMKM desa Ngwinggo.

Salah satu pendekatan yang menarik perhatian adalah penggunaan larva lalat (maggot) sebagai media untuk penguraian sampah organik. Meskipun terdengar kontroversial pada awalnya, pendekatan ini telah menunjukkan potensi luar biasa dalam mengubah paradigma penanganan sampah.

Dengan memanfaatkan siklus alami, larva lalat secara efisien mengurai materi organik menjadi bahan yang dapat digunakan kembali, seperti pupa dan pupa yang kaya protein. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menciptakan produk sampingan bernilai tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri, termasuk pakan ternak dan produksi bioenergi.

Dokpri

Namun, meskipun potensinya yang besar, penggunaan larva lalat dalam pengolahan sampah masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah citra negatif yang melekat pada larva lalat dan proses pengomposan yang terkait dengannya. Masyarakat perlu diajak untuk memahami manfaat lingkungan dan ekonomi jangka panjang dari pendekatan ini.

Selain itu, peraturan dan regulasi yang ketat juga menjadi hambatan dalam mengadopsi teknologi ini secara luas. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan dan implementasi teknologi maggot.

Meskipun demikian, dengan komitmen yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang potensi dan tantangan yang terlibat, penggunaan larva lalat dalam penguraian sampah memiliki potensi untuk menjadi solusi yang berkelanjutan dan berdampak besar dalam mengatasi krisis sampah global

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline