[caption id="attachment_76318" align="alignleft" width="321" caption="finally they"][/caption] Setelah sempat berganti nama menjadi NuKLa pada tahun 2003 karena perubahan personil, KLa Project akhirnya kembali menggelar pertunjukan musiknya dengan personil lama; Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Rajadin) dan Adi Adrian. Tentu saja hal ini disambut gembira para KLanis/KLanese (sebutan untuk penggemar KLa Project) generasi muda pada era akhir 1980-an hingga 1990-an. Dengan kembali bersatunya personil grup musik tersebut, berarti kembali pula lagu-lagu lawas yang dulu banyak digemari dan menjadikan mereka salah satu grup musik papan atas, sejajar dengan Dewa 19 (dengan vokal Ari Lasso). Genre pop dengan rasa musik dan lirik lagu yang tak biasa, membuat lagu-lagu KLa Project tetap menjadi hits di hati penggemarnya. Sebut saja lagu "Yogyakarta", "Semoga", "Tak Bisa ke Lain Hati", dan "Rentang Asmara". Keempat lagu ini selalu masuk dalam list wajib setiap konser mereka, seperti pada konser yang disponsori perusahaan rokok Dji Sam Soe tadi malam (04/12) di Medan. Acara yang digelar di The View Music Lounge and Bar, Grand Swiss-Bel Hotel ini mampu menyedot kembali perhatian para KLanis Medan. Konser ini menjadi ajang reuni dan nostalgia antara sesama penggemar KLa Project di kota Medan, termasuk saya dan suami yang sejak remaja telah menyukai lagu-lagu yang dilantunkan Katon Bagaskara. Sejak pukul 20.00 WIB, pengunjung yang rata-rata berusia 30-an sudah mulai memadati tempat konser yang terletak di lantai 26. Setelah sepasang MC membuka acara, sebuah band pembuka unjuk kebolehan dengan cukup atraktif hingga kira-kira pukul 21.30 WIB. Makin malam, antusiasme penonton makin terlihat, tak sabar untuk segera menikmati harmoni lagu-lagu dari band utama; KLa Project. Dan suasana menjadi riuh dengan tepuk tangan saat Katon, Lilo dan Adi naik panggung membawakan salah satu hits mereka. [caption id="attachment_76319" align="aligncenter" width="448" caption="suasana The View saat konser KLa Project"]
[/caption] Tiga lagu dibawakan non stop dengan atraktif oleh Katon sebelum ia menyapa para penggemarnya. Selanjutnya tak kurang dari 13 lagu mereka nyanyikan selama konser, antara lain lagu "Tak Bisa ke Lain Hati", "Terpurukku di Sini", "Terkenang", "Rentang Asmara","Tentang Kita", dan "Belahan Jiwa". Penonton makin terhanyut kala "Semoga" dilantunkan dengan sangat manis. Mulai terdengar suara-suara yang ikut bernyanyi mengiringi sang vokalis. Di tengah-tengah pertunjukan, beberapa lagu dari album terbaru mereka, "Exellentia", dinyanyikan. Sebagai promo album, lagu-lagu dari album tersebut dibawakan dengan cukup menarik. Kembali ke lagu-lagu lawas penuh romansa, suasana makin terasa "panas". Seluruh penonton mulai ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan. Bahkan Katon sempat turun panggung dan menyinggahi penonton sampai di deretan tengah. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan beberapa penonton untuk sekedar bersalaman atau foto bersama. Pada lagu selanjutnya, beberapa penonton dari deretan belakang mulai merangsek maju hingga hampir mencapai partisi yang memisahkan panggung dan tempat duduk VIP dengan penonton di deretan tengah dan belakang. Dan Ha! Ciri khas Katon dalam setiap konsernya pun muncul; mengajak seluruh penonton ikut larut dalam romansa nostalgia lagu-lagunya dengan bernyanyi. [caption id="attachment_76320" align="aligncenter" width="392" caption="Adi KLa "]
[/caption] Ia lalu mempersilahkan penonton dari deretan belakang untuk maju ke depan. Ketika beberapa orang sudah memulai, tak ayal lagi sebagian besar penonton, tak peduli VIP maupun non VIP maju hingga ke bibir panggung, ikut bergerak mengikuti irama lagu. Semua terasa sangat dekat dan akrab. Sampai-sampai beberapa penonton nekat naik ke panggung melewati penjagaan sekuriti untuk berfoto bersama Katon atau Lilo. Dalam hal interaksi dengan penonton, cara Katon patut saya acungi jempol. Ia selalu sukses menyihir penonton untuk ikut serta dalam caranya menikmati lagu. Tak terkecuali saat menyanyikan lagu "Yogyakarta", yang membawa semuanya ke nuansa Yogya masa lalu. Hmmm...kawan...orang-orang Medan juga mencintai Yogya lho... Hehe... [caption id="attachment_76321" align="alignright" width="392" caption="Gaya Katon & Lilo saat konser"]
[/caption] Bagi yang kurang mengikuti perkembangan musik KLa Project dan Katon Bagaskara sebagai solois, mungkin agak sulit membedakan antara lagu-lagu KLa Project dengan lagu-lagu solo Katon Bagaskara. Beberapa penonton me-request lagu "Dinda Dimana", "Negeri di Awan", dan judul-judul lain yang sebenarnya adalah lagu-lagu dari album solo Katon. Album keduanya (KLa Project dan Katon Bagaskara) memang sama-sama menuai sukses di masanya. Ini menunjukkan eksistensi Katon yang berkibar di tengah-tengah masyarakat pecinta musik pop tanah air. Bahkan sampai konser tadi malam, kualitas vokal Katon masih terdengar prima, sama seperti mendengarkan suaranya dari pita rekaman. Sambil berpeluh, Katon pun mengapreasiasi antusiasme penonton dengan menyanyikan lagu-lagu terakhir dengan penuh semangat menjelang akhir konser. Sesekali ia berduet dengan Lilo yang bersuara tinggi. Sebagai lagu perpisahan diiringi pesan Katon agar semangat untuk menggapai mimpi, dilantunkan lah lagu "Menjemput Impian". [caption id="attachment_76324" align="aligncenter" width="403" caption="Katon yang penuh penjiwaan dalam menyanyikan setiap lagunya"]
[/caption] Selesai "Menjemput Impian", selesai pula konser KLa Project malam itu. Sebelum naik panggung lagi untuk menerima tanda penghargaan dari pihak penyelenggara, saya yang "cukup" hobi memburu tanda tangan penulis pada buku-buku yang saya beli (jika ada kesempatan), menyempatkan diri untuk memburu tanda tangan Katon Bagaskara untuk ditorehkan di buku kumpulan puisinya yang berjudul "Bulan Dibuai Awan". Tanpa banyak basa basi, bagian dalam hard cover buku tersebut pun sukses ditandatangani. Akhirnya...hehehe... Acara pun usai. Saya dan keluarga yang ikut menonton bersiap pulang. Meski tak sempat berfoto bersama, saya cukup puas dengan tanda tangan Katon di buku yang saya bawa. Tak lupa pula membeli album baru mereka, meski saya merasa album terbaik mereka tetaplah album-album yang dirilis pada dekade 90-an. Namun demikian, cukup lumayan untuk melipur rindu para Klanis yang setia dengan karya-karya puitis nan romantis mereka.
[caption id="attachment_76326" align="aligncenter" width="448" caption="paling suka dengan gaya Katon yang ini"]
[/caption]
[caption id="attachment_76327" align="aligncenter" width="420" caption="tanda tangan Katon Bagaskara di buku "]
[/caption] *** >> Semua foto adalah hasil dokumentasi AFR & RH. >> Tayangan konser Kla Project di Jakarta dapat disaksikan di Metro TV malam ini (5 Desember 2010) Pukul 22.05 - 23.00 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H