Lihat ke Halaman Asli

Annisa Natasya Ayu Lestari

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta FDIKOM Pengembangan Masyarakat Islam

Anjuran Menuntut Ilmu

Diperbarui: 2 November 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuntut ilmu. sumber gambar: PEXELS

Kita sebagai seorang muslim memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Karna tanpa adanya ilmu, kita tidak bisa melakukan segala hal. Dalam mencari nafkahpun perlu ilmu, beribadah dan bahkan makan dan minum memerlukan ilmu. Dengan demikian menuntut ilmu merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditolak apalagi menyangkut dengan kewajiban seseorang sebagai hamba Allah SWT. Jika kita tidak memahami kewajiban sebagai hamba Allah SWT, lalu bagaimana kita bisa memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat (Lubis, 2016).

Menuntut ilmu dalam pandangan Islam bukan hanya ajakan saja,  tetapi telah menjadi suatu kewajiban bagi setiap umat muslim. Di dalam Alquran dan hadis  banyak pembahas tentang  menuntut ilmu . Ilmu juga tidak bersifat spiritual tetapi ilmiah dan juga praktis bahkan ilmu menjadi cahaya untuk menerangi jalan hidup kita.

Ilmu adalah salah satu bagian paling penting bagi kehidupan kita sebagai manusia, tanpa ada ilmu kita tidak akan bisa berkembang, menuntut ilmu juga untuk menumbuhkan kesadaran dan bersikap. (Ramly, 2005)

Di dalam pandangan islam, ilmu merupakan keistimewaan yang dapat menjadikan manusia lebih unggul dari pada makhluk yang lainnya untuk menjalankan kekhalifahan. Dalam Alquran dan Hadis disebutkan secara berulang-ulang bahwa umat Islam yang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi (Ulum, 2007)

Ilmu merupakan hal penting dalam diri kita sebagai manusia untuk menjalani kehidupan, tanpa ilmu seseorang tak bisa bergaul dengan baik, perintah pertama yang Allah turunkan kepada hamba-hambaNya adalah perintah membaca, ini dijelaskan dalam surat al-alaq ayat -5, agar manusia bisa membaca fenomena alam sekitar untuk mengambil ilmu pengetahuan, dan bisa bersyukur terhadap nikmat yang Allah berikan.

Imam al-Bukhari menukil hadis Rasulallah Saw. yang diriwayatkan sahabat Abdullah bin 'Amr bin 'Ash. Yang artinya : "Saya pernah mendengar Rasulallah Saw. bersabda bahwa, sungguh, Allah tidak mengambil ilmu secara langsung dari para hambaNya, namun dia mengambilnya dengan cara mewafatkan para ulama. Maka setiap orang 'alim pergi, akan pula ilmu yang ia miliki. Sehingga di dunia ini hanya tersisa orang bodoh dan manusia akan mengangkat orang bodoh sebagai pemimpin. Mereka pun mulai bertanya sedang para pemimpin itu menjawab tanpa ilmu, maka mereka pun sesat dan menyesatkan" (HR. Al-Bukhari).

Hadis di ini memberikan pesan penting bahwa pengetahuan akan menjamin keseimbangan dan tujuan dalam kehidupan umat muslim. Jika di dalam kehidupan tidak ada ilmu hidup akan kehilangan arah bahkan bisa menyesatkan. Hadis ini juga menitipkan pesan bahwa kita umat muslim harus memiliki keilmuan yang kuat, agar melahirkan generasi yang baik. Kewaspadaan juga penting dihadirkan agar tidak berguru pada orang yang kurang pengetahuan (Safa'at, 2020)

Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu, ini sejalan dengan apa yang telah Allah perintahkan dalam firmanNya. Rasulullah saw. Bersabda: "Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim" (Ibnu Dadiq , 2021) , adapun hadis dari Abu Hurairah Riwayat muslim yang merupakan potongan dari hadis yang cukup Panjang yang mencakup tentang ilmu yang artinya : "siapa saja yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga (HR. Muslim)

Menuntut ilmu esensinya disejajarkan dengan jihad fi sabilillah dalam kalam Allah Ta'ala surah at-Taubah ayat 122 yang artinya :"Tidak sepantasnya umat muslim itu seluruhnya berangkat (ke medan perang). Kenapa dari tiap-tiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya" (QS. AtTaubah: 122).

Anjuran menuntut ilmu yang disandingkan dengan esensi jihad pada ayat ini sangat jelas menunjukkan keutamaan yang sejajar. Singkatnya, tafaqquh fiddin atau menuntut ilmu agama sama pentingnya dengan berjihad. Keduanya sangat diutamakan dalam syariat (Safa'at, 2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline