Lihat ke Halaman Asli

Annisa Turrahmah

Universitas Pendidikan Indonesia

Cerita Mahasiswa Kampus Mengajar di SDN 2 Bojongkoneng: Fisika itu Menyenangkan

Diperbarui: 6 November 2022   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswi jurusan fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Annisa Turrahmah menceritakan pengalamannya saat mengajar di SDN 2 Bojongkoneng, Sagaranten, Sukabumi.

Kegiatan mengajarnya tersebut merupakan bagian dari program Kampus Mengajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Kegiatan Kampus Mengajar ini berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di beberapa Sekolah Dasar di daerah 3T (Terdepan, Terpecil, dan Tertinggal).

Pada program ini, mahasiswa yang terlibat memiliki tanggung jawab dalam membantu pihak sekolah pada proses mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah. Selain itu, mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan minat belajar siswa selama masa pandemi covid-19. Sistem pembelajaran yang menarik dan tidak monoton diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa terutama dalam literasi dan numerasi.

Annisa atau lebih sering dikenal dengan Icha, bercerita bahwa banyak hal-hal menarik yang dia temukan dalam proses mengajar.

"Bagi saya proses mengajar adalah yang paling menarik, karena kita langsung berinteraksi dengan siswa-siswi SDN 2 Bojongkoneng. Mulai dari mengetahui kompetensi mereka hingga mengenal karakter mereka. Tetapi hal yang saya kagumi dari mereka, terlepas segala keterbatasan fasilitas belajarnya, mereka sangat bersemangat dan antusias untuk mengetahui hal-hal baru.  Mereka juga sangat komunikatif dan aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Juga karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, membuat proses pembelajaran selalu cair dan tidak kaku." Ujarnya seperti yang dikutip dari laman UPI, Sabtu (18/12/2021).

Banyak tantangan yang dihadapi

Sesuai dengan prodi yang ditempuh yaitu fisika, Icha mengaku bahwa ia menghadapi banyak kesulitan dalam menerapkan konsep fisika kepada anak-anak SD. Sebagaimana kita ketahui bahwa hakikat fisika merupakan suatu produk, proses, dan sikap. Berdasarkan hakikatnya tersirat jelas bahwa yang diinginkan dalam pembelajaran fisika adalah peserta didik dituntut untuk mampu melakukan suatu kegiatan ilmiah agar mendapatkan pengetahuan dan memiliki sikap ilmiah. Hal tersebut cukup sulit di implementasikan, mengingat fakta yang terjadi di lapangan, beberapa siswa bahkan mengalami kesulitan dalam membaca dan menghitung. Oleh karena itu, dibutuhkan ide kreatif tetapi sederhana dalam melakukan eksperimen terkait materi fisika agar lebih menyenangkan untuk anak-anak.

"Sebenarnya cukup sulit, saya harus memutar otak dan memilih materi fisika yang paling sederhana yang terdapat di buku Tematik. Dari beberapa materi yang tersedia, akhirnya saya memilih materi mengenai Rangkaian Listrik. Jadi, murid kelas 6 saya bagi menjadi 2 kelompok, dengan satu kelompok terdiri dari 4 orang hingga 5 orang. Praktik yang dilakukan adalah membuat lampu lalu lintas sederhana dari rangkaian listrik paralel."

Praktik atau eksperimen tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Seperti kardus bekas, kertas mika (dari makalah yang sudah tidak terpakai), baterai, lampu LED dan beberapa kabel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline