Lihat ke Halaman Asli

Annisa UlianaSari

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional

Makna Ramadhan Bagi Umat Muslim di Palestina

Diperbarui: 1 April 2023   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi seluruh umat muslim di dunia, tak terkecuali di Palestina. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan limpahan rahmat Allah, sehingga masing-masing umat muslim di dunia saling berlomba dalam beribadah. Bulan Ramadhan bagi masyarakat muslim bukan hanya sebagai bulan istimewa, yang tidak hanya semarak dengan beragam amal ibadah, namun juga kaya dengan tradisi dan kebiasaan. Di Indonesia sendiri, kebahagiaan di bulan suci ini diwarnai dengan berbagai aktivitas dalam rangka menyambut ramadhan, seperti pasar ramadhan, festival ramadhan, buka bersama, sahur bersama, pengajian, dan aktivitas lainnya. Namun, momentum ramadhan yang kita dapatkan pada hari ini berbeda dengan momentum saudara-saudara muslim kita di Palestina yang  sedang berjuang memerangi krisis kemanusiaan. 

Ramadhan bagi Palestina, selalu diselimuti oleh ketakutan dan kekhawatiran akan serangan Israel. Serangan periodik yang dilakukan oleh Israel meningkatkan ketegangan diantara keduanya menjelang bulan suci ramadhan. Setidaknya sejumlah 88 warga Palestina, sekitar setengahnya adalah militan dan setengah warga sipil, dan 16 warga Israel, 15 di antaranya warga sipil, telah tewas sejak Januari (The Guardian, 2023). Peristiwa ini menjadikan tahun 2023 sebagai awal tahun paling mematikan di Yerusalem dan konflik semakin menghangat menjelang ramadhan. Kondisi ini juga diwarnai dengan adanya peningkatan pasukan polisi yang berjaga di sekitar Masjid Al-Aqsa selama bulan ramadhan.  

Kemudian, apakah rasa khawatir dan takut membuat masyarakat Palestina menjadi malas dalam beribadah? Jawabannya adalah tidak. Masyarakat Palestina tetap antusias dalam menyemarakkan ramadhan pada tahun ini. Sebagian besar dari mereka menyiapkan ramadhan dengan menyusun serangkaian lampu meriah dan lentera di kota tua Yerussalem. Masyarakat Palestina juga menyiapkan logistik pengelolaan akses dan shalat untuk ratusan ribu orang, serta makan malam buka puasa hingga 10.000 orang (The Guardian, 2023). Tidak hanya itu, mereka secara aktif mendatangi masjid Al Aqsa untuk melakukan shalat tarawih tanpa mempedulikan adanya patroli oleh polisi Israel. 

Apa yang dilakukan oleh masyarakat Palestina dalam menyambut bulan suci Ramadhan menunjukkan rasa kebahagiaan yang luar biasa menjelang ramadhan di tengah-tengah rasa kekhawatiran yang menghantuinya. Mereka memaknai Ramadhan sebagai bulan penuh limpahan rahmat dan penuh keberkahan. Mereka percaya bahwa Allah akan senantiasa menolong mereka dari musibah perang dan krisis kemanusiaan yang terjadi. 

Hal ini bisa dijadikan sebagai kritik dan sarana intropeksi diri oleh masyarakat Indonesia. Karena pada faktanya, masih banyak masyarakat Indonesia yang meninggalkan ibadah puasa dan bermalas malasan dalam menjalankan sholat di tengah-tengah rasa aman dan kedamaian yang kita miliki. 

Daftar pustaka

The Guardian. 2023. Concern Over Violence as Palestinians Prepared for Ramadhan in Jerussalem. Diakses pada https://www.theguardian.com/world/2023/mar/22/concern-over-violence-as-palestinians-prepare-for-ramadan-in-jerusalem 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline