Lihat ke Halaman Asli

Annisa NurulAlfi

Mahasiswa pendidikan sejarah

Ekonomi Masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Diperbarui: 26 Juni 2021   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jakarta- Perkampungan Budaya Betawi merupakan salah satu objek wisata di kawasan Jakarta Selatan yang meningkatkan budaya hasil dari ide dan karya, seperti kesenian, adat tradisi, sastra, kuliner, pakaian serta arsitektur yang bercirikan budaya Betawi.

Sebelumnya, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Gubernur Jenderal Daendels merintis pembangunan ekonomi wilayah, dimana ia melakukan perluasan perkebunan penduduk, penambahan jalan raya dan rancangan sawah baru.

Rencana rancangan sawah baru sudah ada pada tahun 1810 namun baru terselenggara pada awal tahun 1820an. Sumber air untuk mengairi sawah baru dapat diperoleh dengan membangun bendungan di Srengseng. Bendungan ini yang kelak disebut Setu Babakan.

Pada saat itu lahan-lahan persawahan beririgasi baru terletak di hulu sisi timur sungai ciliwung. Penyusunan saluran cipakancilan dan irigasi Kedong Badak dipimpin oleh Asisten/Residen Buitenzorg yang dibantu oleh Bupati Bogor dengan memijakkan penduduk.

Selama ini di Land Kedong Badak, Land Blubur dan Land cilibut hanya spesifik perkebunuan komoditi ekspor. Tetapi itu tidak mudah, sebab air berada di bawah. Dengan kata lain lahan-lahan yang potensial untuk sawah lebih tinggi dari struktur aliran air yang ada.

Perlu diketahui bahwa Perkampungan budaya Betawi menyimpan daya lingkungan alam asri yang sangat sukar ditemui ditengah bisingnya kota Jakarta. Warga sekitar masih belum mendapat sepenuhnya dalam peyusunan yang dikerjakan pengelola untuk meningkatkan tempat wisata tersebut.

Beberapa warga masih belum menyetujui ketika lahan yang biasanya dimanfaatkan berubah menjadi tempat wisata sehingga menimbulkan kesulitan warga dalam beraktivitas.

Sebagai daerah resapan air sekaligus tujuan wisata mendasar sumberdaya alam. Kepercayaan yang berkembang di masyarakat Setu Babakan merupakan hubungan melalui interaksi sosial di Setu Babakan yang mengarah pada kepentingan bersama, yaitu melestarikan serta mengembangkan budaya Betawi dan memberikan manfaat sosial ekonomi terhadap masyarakat sekitar Setu Babakan.

Interaksi sosial masyarakat Setu Babakan terjalin dengan sangat baik, hal tersebut terlihat dari kegiatan rutin masyarakat Setu Babakan.
Kegiatan rutin tersebut menjadi acara rutin tahunan yang diselenggarakan bersama masyarakat Setu Babakan dalam menunjukkan eksistensi budaya Betawi, kegiatan tersebut melibatkan beberapa kalangan yang ada di masyarakat.

Ikatan dalam jaringan sosial masyarakat Setu Babakan dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat Betawi. nilai dan norma yang berkembang tersebut menjadi landasar berfikir dan berperilaku dalam masyarakat, hal tersebut terlihat dari aktivitas masyarakat Setu Babakan.

Hal tersebut juga terlihat dari aktivitas para pedagang yang terdapat di sekitar Setu Babakan. Jaringan sosial yang menjadi ikatan masyarakat Setu Babakan dalam melestarikan budaya Betawi merupakan hasil kerja antar orang ataupun kelompok dalam masyarakat, hingga mampu memberikan manfaat dan juga keuntungan terhadap masyarakat sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline