Lihat ke Halaman Asli

Sahabat Nabi Sya'ban R.A Menyesal Saat Sakaratul Maut

Diperbarui: 25 Februari 2022   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SAHABAT NABI SYA'BAN R.A MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT

Dalam satu kisah disebutkan ada seorang sahabat Nabi yang bernama Sya'ban. Beliau merupakan salah satu sahabat yang sangat tekun salat berjamaah bersama rasullulah. Akan tetapi pada suatu hari rasulullah tidak melihat Sya'ban berada dalam shaff salat berjamaah dan kejadian ini terjadi beberapa kali, kemudian rasulullah bertanya kepada sahabatnya yang lain "Kenapa Sya'ban tidak terlihat? Adakah yang tahu kabar tentang Sya'ban?" hingga akhirnya Rasulullah mengunjungi rumah nya Sya'ban yang cukup jauh dengan perjalanan selama kurang lebih tiga jam dengan berjalan kaki.

Ketika Rasulullah sampai di rumah Sya'ban, beliau berjumpa dengan istrinya lalu rasulullah bertanya  "Dimana Sya'ban?". Istri nya menjawab "bahwa Sya'ban selama 4 hari yang lalu sudah meninggal dunia" kemudian rasulullah mengucapkan "Innalilahi wainna ilaihi roji'un. 

Masya Allah, satu-satunya penyebab dia tidak salat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya" dan juga istrinya menceritakan tiga kalimat yang disampaikan Sya'ban ketika sakaratul maut "Wahai Rasullullah suami saya Sya'ban saat sakaratul mautnya menyampaikan tiga kalimat kepada saya yang pertama beliau mengucapkan "kenapa tidak jauh", yang kedua beliau mengucapkan "kenapa tidak semuanya" dan yang ketiga beliau mengucapkan "kenapa tidak baru?".

Dan saat itu pula istri nya tidak mengetahui maksud dari kalimat yang disampaikan oleh Sya'ban, kemudian istrinya bertanya kepada rasulullah "Wahai Rasulullah, apa maksud dari kalimat yang diucapkan oleh suami saya itu ya rasulullah?"

Kemudian rasulullah menjelaskannya kenapa tidak jauh? Sya'ban mengalami penyesalan dalam dirinya bahwa ia  merasa masih kurang jauh dalam langkahnya dari rumah ke masjid.

Kemudian rasulullah menjelaskan kalimat Sya'ban yang kedua kenapa tidak semuanya? Bahwa Sya'ban kembali mengalami penyesalan dalam dirinya pada suatu hari Sya'ban pernah membeli sebuah roti dan segelas susu, ketika ia akan memakan ada seseorang yang meminta sedekah karena seseorang tersebut belum makan kemudian Sya'ban membagi rotinya dan juga segelas susu nya untuk berdua, sehingga Sya'ban dan seorang tersebut makan secara bersama-sama.

Kemudian rasulullah menjelaskan kalimat Sya'ban yang ketiga kenapa tidak baru? Pada suatu hari ketika waktu subuh Sya'ban menggunakan dua lapis baju yang terdiri dari pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar agar terlindung dari basahnya hujan, kemudian Sya'ban melihat ada orang yang sedang terbaring kehujanan lalu Sya'ban membuka baju nya yang luar lalu diberikan kepada orang sedang kehujanan, kemudian mereka shalat berjamaah. Itulah yang membuat Sya'ban mera penyesalan dalam dirinya bahwa mengapa tidak memberikan baju yang baru kepada orang lain yang membutuhkan itu.

Dapat dilihat dari kisah Sya'ban yang telah menginspirasi kita, yang bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah Subhanallah wa ta'ala itu tidak terlihat oleh mata kita pada saat situasi yang normal. Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan seperti hal nya seorang laki-laki diwajibkan untuk salat berjamaah, dan juga ketika berjalan menuju masjid disunnah kan untuk mencari jalan yang lebih jauh.

____Annisa Nur Rohmah____

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline