Lihat ke Halaman Asli

Annisa

Pengajar Bahasa Inggris dan Freelance Translator

Review Film Sewu Dino, Kisah 3 Wanita yang Terjebak dalam Keluarga Penganut Ilmu Hitam

Diperbarui: 9 September 2024   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sewu Dino merupakan film horor garapan sutradara Kimo Stamboel yang berhasil meraih peringkat 6,5 dari 10 di IMDb. Film ini diambil dari kisah nyata yang diceritakan kembali di sebuah thread akun Twitter bernama @SimpleMan, mengikuti keberhasilan film sebelumnya dari thread yang sama, KKN di Desa Penari.

Tidak kalah dengan KKN di Desa Penari, film ini berhasil menyajikan cerita horor menarik yang dibintangi aktris dan aktor ternama, seperti Mikha Tambayong, Karina Suwandi, serta Rio Dewanto. 

Berlatar di sebuah kota di pulau Jawa, film ini menceritakan tiga orang perempuan yang diberi tugas untuk melakukan ritual mbasuh sedo selama seribu hari (sewu dino) untuk mengembalikan nyawa seorang gadis yang terkena pengaruh ilmu hitam. 

Adegan Pembuka yang Menarik

Film ini diawali dengan adegan dua orang wanita yang bertugas menjaga Della (Gisellma Firmansyah), cucu keluarga Atmojo yang jiwanya diambil alih oleh iblis bernama Sengarturih. Cerita menjadi mencekam ketika mereka tidak menjalankan ritual mbasuh sedo dengan baik, sehingga Della mengamuk dan membuat kedua wanita tersebut tewas. 

Tanpa jumpscare yang berlebihan, adegan ini mampu berjalan dengan baik dan membuat penonton penasaran dengan adegan selanjutnya. Adegan awal ini membuka berbagai peristiwa yang mengawali santet yang terjadi pada Della.

Latar Cerita yang Mencekam

Tiga wanita yang bekerja sebagai penjaga Della, Sri (Mikha Tambayong), Erna (Givina Lukita), dan Dini (Agla Artalidia) mendapat tugas menjaga dan melakukan ritual untuk membantu Della terlepas dari santet. 

Mereka harus bermukim di sebuah rumah di tengah hutan bersama Della. Tanpa bisa menghindar, ketiga wanita ini melakukan ritual dengan rasa takut dan waswas. Pemilihan latar cerita yang jauh dari keramaian dan belum adanya aliran listrik menambah kesan seram dan suram dari film ini.

Konflik yang Dijalin dan Eksplorasi Karakter yang Baik

Sepanjang cerita, saya sebagai penonton dimanjakan dengan setiap adegan yang membuat penasaran. Contohnya adalah adegan ketika Sugik (rio Dewanto), supir keluarga Atmojo yang membuat sebuah liang dengan ukuran besar. Adegan ini membuat penonton membayangkan sendiri apa yang akan terjadi dengan Della dan ketiga wanita yang menjaganya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline