Lihat ke Halaman Asli

Annisa Nur Atika

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Pemberdayaan Masyarakat Keluarga Nenek Marikem Seorang Penjual Buah Keliling

Diperbarui: 19 Januari 2023   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Keluarga Dhuafa dapat didefinisikan sebagai kumpulan sanak saudara seisi rumah atau dalam satu tanggungan yang secara ekonomi nya lemah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya secara layak. Keluarga dhuafa berhak mendapatkan zakat dan sedekah karena mereka merupakan kaum yang membutuhkan dalam sektor ekonomi.

Pemberdayaan keluarga dhuafa ini merupakan cita-cita dari Muhammadiyah, yang dimana Muhammadiyah ingin menciptakan masyarakat islam yang sebenar-benarnya, artinya kita sebagai umat muslim saling membantu satu sama lain. maka dari itu Muhammadiyah membuat program Pemberdayaan Masyarakat melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan. 

Pada mata kuliah ini Mahasiswa diminta untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pada keluarga dhuafa yang dimana aktivitas kegiatannya itu dengan mancari keluarga dhuafa yang memenuhi kriteria yang berlaku setelah itu mendekatkan diri kepada keluarga dhuafa untuk mengidentifikasi masalah mereka, merencanakan strategi pemberdayaan supaya keluarga dhuafa ini bisa mendapatkan usaha yang lebih baik dari sebelumnya.

Dalam islam mengajarkan umatnya untuk saling membantu sesama muslim. Kita sebagai umat islam sudah sepatutnya senantiasa bermanfat untuk orang lain dengan menolong mereka yang membutuhkan. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 71,

Artinya : Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. 

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELUARGA DHUAFA 

Dokpri

Latar Belakang Keluarga Dhuafa

Pada pemberdayaan masyarakat kali ini kami membantu keluarga dhufa yaitu "Nenek Marikem". Nenek Marikem ini memiliki suami bernama Parwiroh dan memiliki 2 orang anak yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki. 

Kakek Parwiroh untuk saat ini sedang berada di kampung dikarenakan sedang sakit stroke dan sebelumnya juga beliau melakukan operasi katarak pada matanya oleh karena itu beliau tidak bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya dan untuk saat ini beliau dirawat oleh adik sepupu dari kakek parwiroh. 

Dan latar belakang dari 2 orang anaknya, anak pertama yang bernama Yeti yang berusia sekitar 45 tahun, seorang janda yang ditinggal suaminya meningga menghidupi 3 orang anaknya dan anak kedua yang bernama Bambang yang berusia sekitar 30 tahun memiliki 2 anak. kedua anak nenek Marikem tinggal di Jakarta akan tetapi masih mengontrak dan Nenek Marikem ini tidak mau menyusahkan anaknya dikarenakan anak yang satu seorang janda dan anak yang satunya merupakan kepala keluarga bagi keluarga kecilnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline