Lihat ke Halaman Asli

Annisa Destie Nurjanah

mahasiswa universitas informatika dan bisnis

Kue Balok "Abah Dedod" yang Digandrungi Berbagai Kalangan

Diperbarui: 1 Mei 2023   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Observasi tempat kue balok abah dedod (sc: dokumen pribadi)

Nama: Annisa Destie Nurjanah

Kelas: IK2B

Prodi: Ilmu Komunikasi

Asal Instansi: Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

BANDUNG, KOMPASIANA.COM - Kue balok abah dedod merupakan salah satu angkringan yang menyuguhkan kudapan ringan yang cocok disantap sambil berbincang bersama teman atau kerabat. Angkringan yang didirikan oleh bapak Imung ini terletak di Jl. Sukamenak, Kec Margahayu, Kota Bandung, Jawa Barat. Dan sudah berdiri sejak maret 2013 hingga sekarang, Letaknya yang strategis karena berada di tepi jalan menjadi salah satu alasan mengapa angkringan ini masih bertahan dengan kurun waktu yang cukup lama.

Nama "abah dedod" sangat unik, banyak orang yang mengira bahwa nama tersebut berasal dari orang tua beliau. Karena sebutan kata "abah" bagi orang sunda ditunjukkan untuk orang yang lebih tua. Namun nyatanya pak Imung terinsipirasi oleh cara jalan sang anak sewaktu kecil yang sering disebut "ngadedod" (membuat suara) mirip seperti jalan bebek. Dari situlah beliau mengambil kata "dedod" untuk menamai bisnisnya.

Dikutip dari food.detik.com "Kue balok sudah ada sejak masa kolonial Belanda tahun 1950-an sebagai kudapan orang-orang Belanda. Dan lambat laun menjadi menu sarapan warga Bandung." Hingga saat ini Kue balok masih digemari oleh banyak orang, teksturnya yang padat cukup membuat kenyang saat menyantapnya. Kue balok memang cocok disajikan kapanpun dan dapat disantap oleh berbagai macam kalangan. Ditambah di zaman sekarang kue balok seperti di modifikasi, lebih banyak varian rasa dan berbagai macam topping yang ditambahkan. Seperti di angkringan kue balok "abah dedod" ini tersedia berbagai macam varian kue balok dan ada juga kue balok yang terbuat dari adonan brownies yang tentunya digemari oleh anak-anak sampai orang dewasa.

Observasi mahasiswa UNIBI, Annisa Destie dengan bapak Imung pemilik angkringan kue balok.

Butuh 1 tahun bagi pak Imung untuk memantapkan hatinya menjalani usaha di bidang kuliner. Beliau melakukan observasi dan mencari tahu usaha kuliner apa yang tidak akan mati karena zaman. Setelah mencicipi berbagai macam kue balok, akhirnya beliau mencoba untuk membuat resep dan membagikannya terlebih dahulu pada tetangganya.

"Waktu tahun 2011-2012 kue balok sempet kekinian di Bandung, karena itu saya kepikiran buat buka usaha ini sambil melestarikan kuliner dari sunda. 2013 saya udah ngerasain kue balok di seluruh Bandung, akhirnya saya nyoba buat bikin resep sendiri. Tapi ga langsung buka bisnis, saya bagiin ke tetangga dulu buat tester." Ucap pak Imung, hari Sabtu (29/04/2023) Malam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline