UIN Sunan Gunung Djati Bandung salah satu kampus yang memilliki ragam bentuk kegiatan mahasiswa didalamnya. Terlebih perkuliahan tatap muka membuat keramaian itu justru menjadi sisi lain kampus yang tidak terungkap muncul, salah satunya penyediaan tempat sampah.
Sejumlah mahasiswa berkomentar tentang minimnya tempat sampah yang tersedia di lingkungan UIN Bandung, hal tersebut membuat mereka kesulitan dalam membuang sampah, salah satunya, mahasiswa Program Ilmu Komunikasi, Thalita.
"Tempat sampah susah banget ditemuin, bahkan fakultas Dakwah dan Komunikasi juga ga jarang banyak sampah yang berserakan gitu, sama keliatan kumuh jadinya," ungkap Thalita pada Jumat lalu.
Penyediaan tempat sampah yang belum memadai, tentunya dapat mengakibatkan sampah menjadi menumpuk. Apabila hal ini terjadi, sampah akan berceceran dan kemudian mengganggu keasrian lingkungan belajar mengajar disekitar kampus.
Thalita juga mengatakan, sejauh yang ia temukan, tempat sampah hanya diletakkan di gedung-gedung tertentu saja, dan itupun tertulis hibahan dari komunitas Jurnalistik peduli.
"Kalau ditanya mah, kurang benget si! Malu sama sekolah SMA atau SMP," katanya.
Selain itu, Mahasiswi Program Studi Administrasi Publik, Nura turut mengungkapkan sarannya terkait penempatan tempat sampah di lingkungan kampus. Ia berkata, soal pentingnya kehadiran tempat sampah di setiap depan ruang kelas dan penempelan label sesuai dengan pembagiannya.
"Gue sering banget ya mau buang sampah, tapi tempatnya nggak banget, misalnya mau buang sampah plastik, tapi adanya tempat sampah organik. Sebaiknya, tempat sampah dilabeli sesuai dengan penempatannya dan juga diperbanyak lagi agar isinya tidak menumpuk," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H