Lihat ke Halaman Asli

Annisa Dwi Handayani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030106)

Peringatan Hari Pendidikan Nasional, ini dia sosok Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan

Diperbarui: 11 Mei 2022   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi Ki Hajar Dewantara Dengan Pendidikan Indonesia, Hari Pendidikan Nasional./ pngtree.com

Hardiknas singkatan dari Hari Pendidikan Nasional di peringati setiap tahun pada tanggal 2 Mei, peringatan ini bertujuan untuk menghormati jasa-jasa Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan di Indonesia. Pada Kolonialisme sekaligus memperingati hari kelahirannya. Ki Hajar Dewantara bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, yang salah satu jasa nya yakni mendirikan taman siswa pada tanggal 3 Juli 1992 di Yogyakarta sebagai sistem Nasional Pendidikan bagi kaum pribumi. Hingga saat ini taman siswa mempunyai 129 cabang di Indonesia. Ki Hajar Dewantara merupakan seorang Menteri Pengajaran pertama Kabinet Presiden Ir. Soekarno (Presiden Republik Indonesia 1)  yang kemudian menjadi Kementrian Pendidikan dan Pengajaran dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia juga seorang wartawan muda yang aktif menuliskan karya-karya nya yang sudah berjumlah ratusan buah, buku-buku nya banyak di jadikan dasar dasar pendidikan di Indonesia, bahkan tak jarang ia mengkritik pemerintahan atau kebijakan Belanda yang menyengsarakan rakyat, salah satu tulisan Ki Hajar Dewantara berjudul "Seandainya Aku Seorang Belanda", berikut kutipan dari bukunya, "Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu". Akibat tulisannya ini, ia di asingkan oleh pemerintahan Belanda, namun selama masa pengasingannya, ia banyak belajar mengenai pengajaran dan dunia pendidikan, juga banyak menorehkan prestasi. 

Ki Hajar Dewantara aktif dalam berorganisasi, baik itu organisasi sosial ataupun politik, salah satunya Budi Utomo. Bergabung dalam Budi Utomo Pada 20 Mei 1908, dibentuk organisasi sosial dan politik yang bernama Budi Utomo. Organisasi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia dan berusaha untuk meningkatkan kemajuan penghidupan bangsa dengan cara mencerdaskan rakyatnya. Tujuan tersebut lantas menarik perhatian beberapa tokoh terkemuka, salah satunya ialah bapak Ki Hajar Dewantara. Dalam organisasi Budi Utomo, Ki Hajar Dewantara berperan sebagai tokoh propaganda untuk menyadarkan masyarakat pribumi mengenai pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara sangat berjasa dalam membangkitkan semangat pemuda untuk terus berjuang dan bangkit dari penjajahan, ia menyadarkan bahwa pendidikan bukan hanya untuk kaum Eropa saja, tapi pendidikan merupakan hak kita sebagai Manusia, sehingga ia pantas di kukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang ke-2 oleh Presiden Repiblik Indonesia, Ir. Soekarno pada 28 November 1959. (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959). Sang Pahlawan Pendidikan Indonesia wafat pada 28 April 1959 di Yogyakarta, dan di makamkan di sana, tepatnya di Taman Wijaya Brata, Yogyakarta.

Sebagai Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara berjasa sangat banyak dalam memberikan perkembangan di bidang pendidikan maupun non pendidikan. Adapun jasa-jasa beliau di bidang Pendidikan ialah :

1. Mendirikan Perguruan Taman Siswa

Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah bernama Taman Siswa, letaknya di Yogyakarta pada 3 Juli 1922. Lewat Taman Siswa inilah beliau berusaha memadupadankan pendidikan gaya Eropa dengan Jawa Tradisional, juga menumbuhkan kesadaran terhadap siswa akan hak-hak mereka untuk mendapatkan pendidikan. Tujuan didirikannya Taman Siswa ini ialah untuk memberikan pendidikan pada rakyat Indonesia sehingga mampu melahirkan kaum terpelajar yang berguna untuk mewujudkan masyarakat yang tertib dan damai yang di lakukan dengan menciptakan keadilan sosial sebagai wujud berlakunya kedaulatan kemanusiaan.

2. Mendirikan Komite Bumiputera

Ki Hajar Dewantara membentuk Komite Bumiputera pada awal 1913. Di dalam pembentukan Komite Bumiputera ini ada 3 tokoh yang termasuk, mereka adalah tokoh-tokoh terkemuka yaitu Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo , Soejatiman (Soetatmo) Soeriokoesoemo, Soewardi Soejaningrat, dan Wignjadisastra. Dibentuknya Komite Bumiputera ini dengan tujuan untuk melancarkan kritik terhadap pemerintahan Belanda yang hendak merayakan 100ntahun kebebasannya dari penjajahan Perancis.

3. Menerapkan Tiga Asas Semboyan Pendidikan

Semboyan ini terdiri dari tiga poin yang ditulis dalam bahasa Jawa dan menjadi pedoman bagi pendidik saat membimbing murid-muridnya dalam belajar.

-1.  Ing Ngarsa Sung Tuladha (Sang Pendidik harus memberi teladan atau tindakan yang baik), Artinya seorang guru atau pengajar atau bahkan pemimpin harus bisa memberikan contoh kepada muridnya, dan juga memberikan panutan di sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline