Pada era digital saat ini pemanfaatan teknologi informasi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, begitu banyak dan tidak terbatasnya informasi bahkan sangat mudah diperoleh dan disebarluaskan. Maka dari itu dengan kemudahan yang dirasakan terhadap teknologi informasi kita perlu menyeimbangkan antara digitalisasi dengan keamanan informasi dan kita harus aware terhadap cyber security, agar terhindar dari kerusakan dan dampak buruk di masa mendatang terhadap penggunaan digital.
Data dari penelusuran media sosial twitter menggunakan tools drone emprit academic, data yang di crawling yaitu data pada tanggal 2 juli – 18 Agustus 2021, hasil dari pencarian dengan Keyword Cyber Security Awareness adalah Indonesia berada pada urutan pertama sebagai The Most Densed Countries by Twitter Mentions atas Keyword Cyber Security Awareness dengan jumlah 22.564 mention
Berdasarkan Most Densed Province by Twitter Mentions diramaikan oleh DKI Jakarta, Jawabarat (Bandung), Jawa Timur (Yogyakarta), sedangkan urutan kedua yaitu Amerika Serikat (United States) dengan total 14.950 mention dan di urutan ketiga adalah United Kingdom sebanyak 1.790 mention.
Selain Indonesia sebagai The Most Densed Countries by Twitter, Indonesia pun sebagai komentar atau mention negative sekitar 13,773 mention negative yang terlontar dari indonesia, dan disusul oleh United State sekitar 7.165 mention negative. Menjadi pertanyaan Mengapa Indonesia sebagai most mention negative ? dan ada apa ? .
Kemudia jika dilihat dari hastags yang sedang tranding di kalangan masyarakat Indonesia adalah #covid19, #hoax dan #lawanhoaxcovid19.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa banyak nya mention negative dikarenakan berita-berita hoax mengenai covid19 atau berkaitan dengan vaksin. Karena pemerintah indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya memerintahkan masyarakat mengikuti program vaksinasi.
Kemudian, Jika dilihat dari SNA Explorer atau Peta Social Network Analysis (SNA) perbandingan antara cyber crime dengan cyber security awareness sangat jauh berbeda.
Peta pergerakan cyber crime sangat datar sedangkan cyber security awareness sangat fluktiatif. Hal ini artinya masyarakat diseluruh dunia khusus nya indonesia yang berada di urutan pertama sebagai most densed countries by Twitter mentions lebih tertarik dengan pembahasan mengenai cyber security awareness.
Solusi yang tepat di masa pandemic ini adalah kita harus aware terhadap keamanan informasi sebelum kita menjadi salah satu korban kejahatan digital. Kita dapat mengikuti berbagai berbagai pelaihan, ada banyak Sharing Session yang ditawarkan seperti Webinar, Talkshow, Trainning atau Sharing Knowledge secara daring dengan pakar telematika yang diselenggarakan oleh banyak pihak seperti instansi pemerintahan, bidang industri atau perusahaan, atau bahkan di sekolah-sekolah, hal ini membuktikan bahwa kita harus mampu menyeimbangkan perkembangan teknologi dengan menyadari akan ancaman digital, karena kehajatan digital mudah ditemukan dimasa pandemic saat ini, siapapun bisa menjadi korban digital dan siapapun bisa menjadi penjahat digital, baik itu secara sengaja ataupun tidak disengaja dan siapapun bisa terkena dampaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H