Kegiatan KKN UPI kembali terselenggara di semester genap pada Tahun Ajaran 2021/2022 ini, Wabah COVID-19 masih menjadi faktor KKN ini terlaksana secara daring (dalam jaringan) atau dikenal dengan istilah 'Tematik'. Namun, pada semester ini KKN Tematik UPI mengusung tema yang berbeda, yaitu 'Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM'.
Terlampir, 18 (Delapan belas) poin prioritas dalam program capaian SDG's Desa menjadi bahan pertimbangan dalam menciptakan suatu proker atau membantu proker yang sudah dibangun desa untuk menyongsong keterarahannya. Semua permasalahan sedang dipersiapkan penanganannya secara serius melalui Program Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) Desa. Program ini memodifikasi konsep SDG’s global yang telah dicetuskan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015. Apabila SDG’s global memiliki 17 poin utama untuk menciptakan skema kehidupan berkelanjutan, maka SDG’s Desa mengajukan 18 pokok program yang merujuk pada kearifan lokal. Dasar pemikiran munculnya 18 program SDG’s Desa yang merujuk pada Perpres Nomor 59 Tahun 2019, meliputi: menghargai keberadaan bangsa Indonesia yang sangat beragam dalam agama, budaya, bahasa, adat istiadat, serta menampung kearifan lokal masyarakat dan kelembagaan desa yang produktif agar bertahan, bahkan berkembang.
Satu diantara beberapa poin tersebut ada yang menjadi tema dan fokusan utama dalam kegiatan KKN Kelompok 111, yang berlangsung selama satu bulan, tepatnya pada Tanggal 11 Juli-10 Agustus 2022, yang bertempat di Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, kabupaten Bogor. Tema yang menjadi fokusan utama tersebut adalah 'Desa Sehat dan Sejahtera'. Selama 2 hingga 3 hari survei di lokasi tersebut, tercetuslah beberapa proker yang dapat dijalankan berdasarkan kegiatan rekomendasi dari tujuan 'Desa Sehat dan Sejahtera' dan tentunya sesuai dengan keadaan desa tersebut.
Penempatan terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut disesuaikan dengan ketepatan sasaran pada akhirnya, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu seperti Sosialisasi BPJS Kesehatan dan Edukasi tentang Total Fertility Rate (TFR), terdapat kegiatan yang dilaksanakan lingkungan pendidikan jenjang PAUD hingga SD yaitu sosialisasi tentang Pola dan perilaku hidup sehat, dan ada pula sosialisasi serta edukasi mengenai materi yang penting untuk diberikan kepada adik-adik SMP dan SMK yang memahami eksistensi kesehatan untuk masa depannya, yaitu edukasi dan sosialisasi mengenai rokok, NAPZA, hingga penyakit HIV dan TBC (Tuberkulosis).
Berikut merupakan dokumentasi dari terlaksananya Sosialisasi dan Edukasi tentang Penyakit TBC (Tuberkulosis) di SMK Amanah Kelas 10 hingga kelas 12 yang berlokasi di Desa Bojongmurni pada Senin, 01 Agustus 2022. Apa saja yang menjadi bahan dalam sosialisasi dan edukasi tentang TBC ini?
1. Media PowerPoint
Pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan di kelas sangat memungkinkan dilaksanakannya sosialisasi dengan Media PowerPoint. Bahasan yang terdapat di PowerPoint yaitu: 1) Pengenalan TBC, yang merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri yang bernama Mycobacterium Tuberculosis dan umumnya menginfeksi paru-paru namun juga dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya; 2) Data Statistik Kasus TBC di Dunia dan Indonesia, Negara Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina, data tahun 2019 menunjukkan ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia; 3) Proses Penularan TBC, yang terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk; 4) Gejala TBC, Berat badan menurun drastis, demam dan berkeringat berlebihan di malam hari, batuk terus-menerus lebih dari 2 minggu (Termasuk Gejala Utama); 5) Orang yang beresiko terkena TBC; 6) Stigma dan Mitos di masyarakat tentang penyakit TBC; 7) Pemeriksaan dan Pengobatan TBC; 8) Pencegahan TBC; dan 9) Etika batuk yang benar.
Teman-teman Kompasiana dapat membaca materi lebih lanjut pada link di bawah ini:
2. Video Edukasi
Penayangan beberapa video edukasi tentang TBC dan Senam Etika Batuk yang diusung oleh TB Indonesia. dalam video tersebut juga diperkenalkan campaign TOSS TBC: Temukan TBC Obati Sampai Sembuh.
Teman-Teman Kompasiana dapat menontonnya pada link di bawah ini:
3. Media Cetak: Poster
Poster edukasi yang ditempel di mading sekolah diharapkan menjadi input yang kontinu untuk para siswa.
Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi tentang Penyakit TBC berjalan dengan lancar, siswa/i SMK Amanah sangat suportif untuk menyimak pematerian seputar TBC ini.
Terima kasih untuk adik-adik SMK Amanah Bojongmurni, semoga bermanfaat. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H