Lihat ke Halaman Asli

ANNING

Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Peningkatan UMKM dengan Cara Perbaikan Pengemasan, Labeling, dan Penambahan Rasa pada Produk Petek Crispy

Diperbarui: 22 Agustus 2021   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Rambat (11/8) Sudah seharusnya kita lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan Pemerintah Indonesia. Protokol kesehatan ini ditujukan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi. Mengingat banyak nya jumlah kasus Covid-19 yang kian meningkat.

Dari kasus tersebut membuat pemerintah melakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang awalnya hanya akan dilakukan 2 minggu pada awal bulan Juli, namun diperpanjang hingga saat ini. Hal ini pula yang membuat para pedagang mengalami penurunan penjualan.

Desa Rambat adalah desa yang terletak di Kabupaten Grobogan. Tepatnya diperbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali. Di Desa Rambat terdapat satu Waduk yaitu Waduk Kedungombo. Dari sini mulai terbentuk beberapa Wisata yang ada di sekitaran Desa Rambat.

Akibat dari diperpanjang nya PPKM membuat wisata yang menjadi ladang pencaharian warga desa Rambat ditutup. Sehingga banyak warga yang berhenti berjualan, dan ada juga yang berjualan di depan gerbang wisata yang di tutup.

Maka dari ini Anning mahasiswa UNISRI progdi Akuntansi yang sedang melaksanakan KKNT MBKM "Wujudkan Desa Bangkit" Universitas Slamet Riyadi Surakarta melakukan peningkatan produk UMKM dengan cara perbaikan Kemasan, Labeling, dan Penambahan Rasa pada produk Petek Crispy.

Video TikTok Petek Crispy


Sosialisasi dilakukan secara Daring atau online, dengan membuat Video lalu dibagikan kepada pelaku UMKM yang di tuju. Anning memberikan sosialisasi tersebut kepada warga Desa Rambat yang terhambat penjualan nya karena keterbatasan tempat untuk berjualan dan banyak nya pesaing, sehingga hanya mengandalkan pesanan dari pelanggan. Dengan adanya sosialisasi ini dapat membuat perekonomian warga yang terhambat lebih meningkat.

Dokpri

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline