Lihat ke Halaman Asli

Annie Nugraha

Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Belajar Memaknai Arti Kegigihan dari Seorang Jerome Polin, Sebuah Review "Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa"

Diperbarui: 24 Maret 2022   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Buku ini sampai di rumah tepat 2 hari sebelum saya opname karena DBD. Bungkusnya belum sama sekali dibuka saat saya harus dilarikan ke UGD. Hingga akhirnya menjadi hiburan berkualitas selama terpaksa "dipenjara" dalam sebuah ruangan 20m2 di RS Siloam Lippo Cikarang.

Meski harus dipegang dengan susah payah karena tangan kiri terhubung dengan infus cabang 3, isinya yang sangat menarik membuat saya tak mampu berhenti membaca hingga tuntas hanya dalam 3 jam saja.

Itupun diselingi oleh kunjungan perawat yang bolak-balik mengukur tensi, suhu tubuh, serta menyuntik/memberikan obat bahkan mengambil darah untuk kepentingan mengontrol trombosit dan gula darah. Dan tentu saja ditambah dengan kondisi kepala oleng karena lemas oleh tensi yang cenderung rendah.

Tapi Jerome Polin Sijabat (Jerome), meskipun baru penulis pemula, berhasil menggiring saya untuk menikmati setiap lembar buku ini dengan rasa sukacita.

Selain terurai dengan untaian kalimat yang mudah dicerna serta (sangat) komunikatif, buku Mantappu Jiwa dilengkapi dengan rancang visual yang atraktif dan menarik hati.

Ada berbagai rumus matematika, karikatur lucu, potongan-potongan quote bermakna ala Jerome (#rumusjerome), lembaran berwarna yang mencerahkan mata, yang kesemuanya sangat menghibur dan begitu menyenangkan untuk bahkan sekedar dilihat.

Saya harus bilang terimakasih banyak nih untuk Jerome. Karena buku ini bukan hanya menghibur hati yang sedang gundah tapi juga memberikan sentilan semangat selama menikmati sakit dengan penuh keterbatasan gerak, hiburan, bahkan seseorang untuk diajak bicara. 

Sekedar info, saat saya dirawat adalah masa-masa dimana virus Covid-19 masih beredar dengan dahsyatnya di bumi pertiwi. 

Satu hal krusial yang menyebabkan pasien tidak diperkenankan menerima tamu dan harus dijaga oleh orang yang sama (tidak boleh berganti-ganti) dan hanya diperkenankan berada di kamar tidak lebih dari 5jam setiap harinya.

Jadi bisa terbayangkan betapa sepi dan sunyinya masa-masa yang harus saya lewati meski berada di sebuah kamar VIP yang sarat fasilitas.

Pembagian Cerita di Dalam Buku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline