Lihat ke Halaman Asli

Menentang KDRT Sebagai Bentuk Ketidakadilan Gender

Diperbarui: 8 Juli 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

LATAR BELAKANG

KDRT merupakan masalah serius yang melibatkan kekerasan fisik, psikologis, atau ekonomi yang terjadi dalam hubungan rumah tangga. Kekerasan ini juga dapat menimpa anak, orang tua atau lansia dan kekerasan ini dapat berupa kekerasan fisik maupun verbal. Dalam  masyarakat masih terdapat ketidakadilan gender, KDRT seringkali menjadi manifestasi dari ketidaksetaraan dan diskriminasi yang dialami perempuan. Perempuan menjadi lebih rentan terhadap kekerasan karena posisi mereka yang seringkali lebih lemah, salah satunya dalam perlindungan hukum. Hal ini dapat meliputi norma-norma patriarki, peran gender yang stereotip, dan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Teori konflik memfokuskan pada pertentangan ketidaksetaraan kekuasaan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam konteks KDRT, teori ini dapat membantu untuk memahami bagaimana ketidakadilan gender berperan dalam mendorong dan mempertahankan pola-pola kekerasan. Dengan melihat KDRT sebagai manifestasi ketidakadilan gender, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika dan faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya KDRT yang secara khusus mempengaruhi perempuan.

PERMASALAHAN YANG DIBAHAS

  • Faktor-faktor ketidakadilan gender yang menjadi latar belakang KDRT
  • Dampak sosial dan psikologis dari KDRT
  • Alternatif solusi yang dikembangkan berdasarkan pendekatan teori konflik guna mengurangi kasus KDRT dan memperbaiki diskriminasi gender
  • Teori

MANFAAT

Penelitian ini dapat membantu meningkatkan dukungan untuk korban KDRT dengan memahami faktor-faktor yang menjadi latar belakang terjadinya KDRT. Dengan adanya penelitian ini dapat membantu mengubah sikap perilaku, dan norma-norma sosial yang berkontribusi pada KDRT. Hal ini dapat mengarah pada pengurangan stigma terhadap korban, peningkatan dukungan masyarakat satu sama lain, dan perubahan sosial yang lebih luas dalam mendukung kesetaraan gender.

METODOLOGI KUALITATIF

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dalam jenis penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami kasus KDRT sebagai manifestasi ketidakadilan gender. Dalam kasus ini menggunakan metode pengumpulan data seperti analisis , observasi, dan wawancara mendalam.

 

KAJIAN PUSTAKA

Faktor-Faktor Ketidakadilan Gender Yang Menjadi Latar Belakang KDRT

  • Faktor-faktor ketidakadilan gender ini saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya KDRT. Ada beberapa faktor ketidakadilan gender yang menjadi latar belakang KDRT seperti :
  • Ketimpangan Kekuasaan, dalam hubungannya pasutri A B memiliki ketidakseimbangan kekuasaan. Ketika si A (suami) tidak puas dengan sesuatu, dia menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol dan memaksa si B (istri) untuk tunduk padanya dan sering kali menggunakan ancaman, kekerasan fisik, atau emosional.
  • Stereotip Gender, si A (suami) memiliki pandangan yang kuno terhadap peran gender. Menurutnya, perempuan seharusnya mengurus rumah tangga dan anak-anak sedangkan pria harus menjadi tulang punggung keluarga dan memiliki kendali atas keputusan-keputusan penting.
  • Pengaruh Patriarki, si A (suami) tumbuh dilingkungan di mana peran gender patriakal dianggap normal, menganggap bahwa Ia sebagai pria memiliki hak untuk mengontrol si B (istri) seperti membatasi kebebasan si B hingga menggunakan kekerasan untuk mengendalikannya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline