Lihat ke Halaman Asli

Annida Fariroh Asror

Random post tapi semoga bermanfaat, feel free to leave comments!

Review Film "Minari", Korean Family Movie

Diperbarui: 2 Mei 2021   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai hai!
Kali ini aku mau review film yang belum lama ini aku tonton, judulnya Minari. Dalam Bahasa Korea, Minari berarti celery alias daun seledri. Minari tumbuh subur di daerah alam liar dan banyak digunakan di berbagai hidangan Korea. Nah, apa hubungannya minari sama alur cerita film ini?

Film ini mengisahkan sebuah keluarga Korea Selatan yang pindah dari California ke Arkansas, Amerika Serikat pada tahun 1980. Keluarga tersebut terdiri dari terdiri dari Ayah (Jacob) diperankan oleh Steven Yeun, Ibu (Monica) diperankan oleh Han Ye-Ri, anak perempuan (Anne) diperankan oleh Noel Cho, dan anak laki-laki (David) diperankan oleh Alan Kim.
Pindahnya keluarga ini ke Arkansas adalah ide sang ayah, dimana ia ingin mewujudkan mimpinya untuk dapat bertani, menanam tanaman korea dan memasarkannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih mapan dengan meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai buruh pabrik di tempat penetasan ayam. Sang ibu sebenarnya merasa keberatan untuk tinggal di Arkansas yang jauh dari kota, selain itu tabungan yang mereka punya juga banyak terpakai untuk modal bertani, ia pun akhirnya membujuk suaminya untuk membawa ibunya dari Korea Selatan untuk tinggal bersama dan membantu menjaga kedua anak mereka selagi sang ibu bekerja.

Sang nenek (Soonja) yang diperankan oleh Youn Yuh-jung akhirnya tiba di Arkansas. Berbeda dengan nenek pada umumnya, sang nenek merupakan tipe orang yang cukup blak-blakan dan apa adanya, ia tidak dapat memasak seperti yang dibayangkan oleh cucu-cucunya dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton tv dan bermain bersama para cucu. Kehadiran sang nenek tentunya memberi warna baru di keluarga kecil ini. Selain itu, nenek jugalah yang membawa bibit minari dari Korea Selatan dan menanamnya di tepi sungai dekat rumah.

Menurut aku, film ini bener-bener bagus dan sarat makna. Dari film ini kita bisa tahu betapa pentingnya kebersamaan dan kasih sayang keluarga dalam berbagai situasi dan kondisi. Film ini juga ngingetin kita untuk berani berkembang dan memperjuangkan keinginan kita. Oh ya, katanya film ini juga based on true story lho, kebayang gak sih huhu pokoknya wajin ditonton!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline