Penulis :
dr. Anni Rahmawati, M.Gizi - dr. Diyah Eka Andayani, M.Gizi, Sp. GK (K)
Departemen Ilmu Gizi Klinik, FKUI/RSCM
Si kecil hiperaktif, mudah gelisah, dan mudah bosan pada sesuatu?
Si kecil didiagnosis dengan ADHD?
Mengatur dietnya seperti apa ya?
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau lebih dikenal dengan kondisi hiperaktif, merupakan salah satu bentuk gangguan mental terbanyak yang terjadi pada masa anak-anak, bahkan ada yang menetap hingga dewasa. Secara umum, ADHD terjadi pada 5% anak-anak dan remaja, serta sekitar 2,58% pada populasi dewasa. Itu artinya, dalam 1000 anak, ada sekitar 50 anak yang mengalami ADHD. Angka yang cukup tinggi ya..
Gejala ADHD ditandai dengan gangguan memusatkan perhatian, hiperaktivitas dan kecenderungan untuk berlaku ceroboh (perilaku impulsif). Anak akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, sering dicap anak yang nakal, serta dapat terjadi penurunan prestasi belajar karena sulit berkonsentrasi. Sementara dampak jangka panjang ADHD yaitu tingkat pendidikan, status pekerjaan dan pendapatan yang lebih rendah, sering timbul konflik, penyalahgunaan obat-obatan , depresi bahkan risiko bunuh diri.
Pola makan menjadi salah satu faktor yang relevan terhadap kejadian gangguan mental. Hal ini dikaitkan dengan peran nutrisi dalam perkembangan dan fungsi sistem saraf. Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa nutrisi, diet, dan faktor gaya hidup lainnya dapat berperan dalam penyebab dan pengelolaan gangguan mental, termasuk ADHD. Oleh karena itu diperlukan pengaturan pola makan gizi seimbang untuk mengurangi gejala ADHD. Diet dengan mengkombinasikan makanan yang tinggi protein, rendah gula, rendah zat aditif dengan suplemen seperti minyak ikan dan seng terbukti membantu mengendalikan gejala ADHD.
Diet ADHD dengan pola gizi sehat dan seimbang
Makanan yang kaya protein, seperti daging sapi tanpa lemak, unggas, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak, dapat memberikan efek positif terhadap gejala ADHD. Protein diperlukan untuk pembuatan neurotransmiter, suatu bahan kimia bahan kimia alami yang membantu komunikasi antar sel saraf. Protein juga dapat mencegah lonjakan gula darah, yang meningkatkan hiperaktif dan impulsif. Selain itu, makanan sumber protein juga dapat meningkatkan konsentrasi dan membantu efektivitas kerja obat ADHD yang dikonsumsi.