Lihat ke Halaman Asli

Surat Cinta untuk Pak Owi (Jokowi) #Pertama

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Untuk : Pak Owi (Jokowi), ....

Sudah lama sekali ingin rasanya mengutarakan pertanyaan-pertanyaan kecil yang merupakan bentuk kecintaan saya pada negeri ini yang mungkin sudah biasa Anda dengar. Selama ini saya telah mengamati kehidupan yang ada di sekitar saya. Dari segi pendidikan, Di Jawa memang banyak sekolah-sekolah bagus dan layak untuk menjadi tempat belajar. Namun kemudian muncul pertanyaan. Bagaimana ya keadaan pendidikan di luar Jawa sana? Bagaimana ya saudara setanah air saya bersekolah dan tinggal di daerah perbatasan Indonesia? Di sini saya nyaman sekali dengan ruang kelas yang ber-AC, yang gedungnya bagus, bersih, dan bisa dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Tapi bagaimana ya di luar sana? Yang kabarnya ada yang harus menempuh jalan berjam-jam untuk sampai di sekolah. Ada yang pengajarnya hanya 2 orang dalam satu sekolah. Dan ada sekolah yang gedungnya sudah tak layak dan hampir roboh.

Ketika saya melangkahkan kaki ke sebuah mall dan pasar tradisional di tempat saya. Muncullah sebuah pemikiran lagi. Jika saya ingin membeli aneka kebutuhan saya langsung bisa pergi ke sana. Tapi bagaimana dengan saudara saya yang berada di perbatasan dengan negara lain sana? Kemanakah mereka akan pergi, Indonesia atau negara tetangga? Beberapa berita sudah banyak memberitakan bahwa banyak WNI yang melakukan kegiatan ekonominya di negara tetangga. Mata uang yang mereka gunakan pun milik negara asing. Jika di biarkan berlarut-larut akan menjadi apa negeri ini Pak Owi?

Ketika saya ingin tidur saya selalu memikirkan Bapak. Memikirkan bagaimana cara bapak dalam mengatasi persoalan-persoalan di daerah perbatasan khususnya. Bapak sebaiknya blusukan ke daerah tersebut utnuk melihat keadaan yang sesungguhnya. Mengingat wilayah Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga yang pastinya sangat rentan dengan masalah-masalah nasionalisme. Sudah saatnya menekankan pembangunan di daerah perbatasan, menguatkan rasa nasionalisme, memajukan disana. Karena siapa lagi yang akan melindungi negara kita di daerah perbatasan jika bukan masyarakat kita sendiri. Apa jadinya jika nasionalisme mereka luntur tergerus iming-iming perhatian dari negara tetangga?

Maka pertahanan kita perlu diperkuat mengingat disana lah gerbang awal orang asing dan dalam berinteraksi.

Surat ini memang sengaja di buat agar kecintaan saya terhadap Indonesia tidak hanya terucap di mulut saja. Namun kecintaan ini saya wujudkan dalam bentuk tulisan agar semua orang dapat membacanya.

Ingatlah bahwa hal paling sensitif di negeri ini berasal dari daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga karena Indonesia satu rumpun dengan Malaysia, Papua Nugini, dan Timur leste. Saya tidak ingin ada konflik dan perpecahan yang nantinya merugikan dan melukai orang banyak.

Semoga Surat Cinta untuk Pak Owi sampai di Istana Negara. :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline