Perawat berada di garis depan perawatan dalam pemberian asuhan keperawatan. Perawat dituntut untuk mempunyai peran penting dalam memberikan asuhan keperawatan dengan penuh kepercayaan berdasarkan pada latarbelakang sosial dan budaya pasien. Perawat harus memiliki kemampuan dan kepekaan yang dapat mendukung kesejahteraan dan kepercayaan pasien. Perawat yang mampu memiliki kemampuan dan kepekaan yang baik dalam memberikan asuhan keperawatan dapat didefinisikan sebagai perawat yang berhasil dalam memberikan asuhan keperawatan. Untuk itu diperlukan keselarasan antara seni dan sains dalam memberikan asuhan keperawatan yang memiliki korelasi dengan latar belakang sosial dan budaya pasien.
Keselarasan antara seni dan sains dalam memberikan asuhan keperawatan dapat dilihat dari bagaimana perawat menerapkan perilaku caring. Perilaku caring merupakan fenomena yang lazim ditemukan dalam keperawatan. Perilaku caring dapat diterima dan dimengerti sebagai nilai yang penting dan mendasar yaitu suatu disiplin dalam professional dan pengetahuan praktek asuhan keperawatan. Pusat peran perawat dalam keperawatan merupakan kepedulian dan peduli sendiri telah diartikan sebagai karakteristik khas dalam keperawatan. Oleh karena itu, perilaku caring dalam keperawatan mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam pemberian asuhan keperawatan demi terciptanya kesejahteraan dan kenyamanan pasien.
Perilaku caring mampu meningkatkan rasa nyaman dan memberikan ketenangan pada pasien. Sejalan dengan penelitian oleh Muzaiyanah & Mayasari, (2019) bahwa perilaku caring mampu memberikan hubungan postitif antara perawat dengan pasien. Hubungan positif ini terjadi karena perawat mampu membantu pasien merasa nyaman, mampu membimbing pasien, mampu memberikan instruksi dengan baik pada pasien, dan ikut serta membantu pasien dalam upaya meningkatkan kesehatannya. Penerapan perilaku caring dalam asuhan keperawatan menciptakan antusiasme pasien saat mereka merasa putus asa. Kepercayaan antara perawat dan pasien dinilai sangat mendasar dimana tidak ada kepercayaan maka proses perawatan tidak dapat berjalan dengan optimal dan berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit (Aeni et al., 2019).
Perawat dinilai menjadi penentu untuk memenuhi kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit karena merupakan petugas kesehatan yang sering berinteraksi dengan pasien. Sejalan dengan Aeni et al., (2019) ada hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien, dimana ketika pasien tidak mendapatkan perawatan yang optimal maka pasien tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Pasien mempunyai harapan untuk mendapatkan pelayanan cepat dan tepat yang didasari oleh nilai caring saat menjalani perawatan di rumah sakit. Kepuasan pasien tercipta melalui kinerja staf perawat dalam pemberian perawatan lebih dari apa yang diekspektasikan oleh pasien (Belladona et al., 2020). Perawat yang mampu memberikan kepuasan dalam pelayanan juga mampu mengurangi kecemasan pasien akibat adanya kekhawatiran tidak terpenuhinya kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
Terciptanya rasa nyaman dan aman dalam tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat juga mampu menumbuhkan kepercayaan pada keluarga pasien untuk menitipkan anggota keluarganya selama mendapatkan pearawatan. Menurut Firmansyah et al., (2019) perilaku caring oleh perawat dapat membuat kepercayaan pasien dengan perawat meningkat juga mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien. Kedua hal ini dapat meningkatkan mekanisme koping pasien dan memaksimalkan proses penyembuhan pasien. Caring memunculkan kepribadian pasien agar memperhatikan kesehatannya dan menumbuhkan sikap disiplin dalam menjalani pengobatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menyatakan bahwa terdapat korelasi antara perilaku caring dengan tingkat kecemasan pasien kanker dalam menjalankan kemoterapi (Kalsum U, 2020)
Keluarga sering merasa khawatir dan takut yang sebabnya tidak jelas ketika menitipkan anggota keluarga di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dengan caring, keluarga merasa nyaman dan aman sehingga timbul rasa percaya bahwa perawat tahu dan mampu mengatasi keluhan pasien dengan keahlian khusus yang dimiliki. Dalam Winda Amiar, (2020) ada hubungan positif perilaku caring perawat dengan koping keluarga pasien. Artinya bahwa semakin baik perilaku caring maka dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengelola stress dan kecemasan. Hal ini sejalan dengan Sarapang, (2022) bahwa perawat yang memberikan sentuhan, kebaikan, kehadiran, kepedulian, dan bersedia menjadi pendengar membuat keluarga memiliki rasa percaya diri yang meningkat dan optimistis terhadap proses penyembuhan pasien.
Tidak hanya dapat mengurangi kecemasan, namun perilaku caring oleh perawat juga dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya. Melalui caring, perawat berupaya untuk memnuhi kebutuhan spiritual pasien (Azizah et al., 2021). Perawat memandang pasien sebagai makhluk biopsiko-sosiokultural dan spiritual yang mampu merespons secara holistic dan individual terhadap perubahan kesehatan. Oleh karena itu, asuhan keperawatan tidak bisa dipisahkan dari aspek spiritual. Mengintegrasikan keperawatan spiritual ke dalam keperawatan umum, digambarkan sebagai sentuhan fisik, intuisi, dan responsive keperawatan spiritual dalam kebersamaan, yang digambarkan sebagai hadir dan berempati dalam komunikasi (Sarapang, 2022).
Asuhan keperawatan merupakan suatu bentuk perawatan yang unik dan terpisah dari pelayanan kesehatan professional lainnya. Pentingnya perilaku caring dalam pemberian asuhan keperawatan mampu memberikan dampak yang positif bagi pasien dalam menjalani perawatan. Perilaku caring mampu menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pasien, mampu meningkatkan kualitas pelayanan, menghilangkan kecemasan pasien dan keluarga, juga turut membantu memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosiokultural dan spiritual. Harapannya perawat dapat menerapkan perilaku caring pada setiap asuhan keperawatan yang diberikan. Bukan hanya sekedar memenuhi tuntutan, namun melakukannya dengan sepenuh hati.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, W. N., Winani, W., & Sutioso, H. (2019). Perilaku Caring Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Salah Satu RS di Kabupaten Indramayu. Jurnal Keperawatan Profesional, 7(2), 110--131. https://doi.org/10.33650/jkp.v7i2.604