Lihat ke Halaman Asli

Kolaborasi Mahasiswa KKN Universitas Andalas dan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Nagari Pasir Talang, Rumah Desa Sehat Wadah Edukasi

Diperbarui: 31 Agustus 2024   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto penyerahan oleh DPL KKN UNAND Pasir Talang kepada Wali Nagari Pasir Talang/dokpri

Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan. Stunting menyebabkan gangguan pertumbuhan inear pada anak terganggu akibat malnutrisi pada asupan gizi kronis atau penyakit infeksikronis yang berulang dan dapat ditunjukkan melalui nilai z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar World Health Organization (WHO).

Kabupaten Solok Selatan saat ini berada pada posisi ke-4 di Provinsi Sumatera Barat dengan kasus penderitaaan stunting terbanyak setelah kepulauan Mentawai, Pasaman, dan Kabupaten Solok (Kemenkes, 2019). Berdasarkan indeks TB/U terhadap Kabupaten Solok Selatan tahun 2020 tercatat angka tertinggi penderitaan stunting yaitu 13,7% lebih tinggi dari pada tahun 2019 yaitu 8,7%. Hal ini perlu perhatian yang mendalam terhadap penurunan stunting. Menangulangi masalah stunting perlu tindakan yang efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan intervensi gizi. Sebagai bentuk dukungan dari daerah, maka diadakan pertemuan rutinan nagari bersama kader posyandu dalam kegiatan Rumah Desa Sehat atau yang disingkat dengan RDS untuk memastikan penurunan stunting berjalan sesuai target yang telah ditentukan. Bersamaan dengan adanya mahasiswa KKN Universitas Andalas di Nagari Pasir Talang, maka dalam pertemuan RDS kali ini diselingi pemberian materi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Dr. Syahrial, SKM.M.Biomed.

Rumah Desa Sehat (RDS) dan posyandu dalam hal ini sebagai ujung tombak perlu memiliki kemampuan yang cukup baik dalam melakukan manajemen stunting yang ada di Nagari Pasir Talang. Pencegahan stunting perlu dilakukan secara komprehensif dan melibatkan semua aspek lapisan masyarakat disekitar termasuk kader posyandu. Kegiatan ini memiliki fokus sasaran pada peningkatan pengetahuan kader posyandu. Dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan pengetahuan yang baik dan dapat berimplikasi terhadap peran kader dalam pencegahan stunting di Nagari Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.

Nagari Pasir Talang, Solok Selatan, menjadi saksi kolaborasi penting antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) dan kader posyandu dalam kegiatan Rumah Desa Sehat. Dengan mengusung tema "Peran Kader dalam Pencegahan Stunting", acara ini bertujuan untuk memperkuat peran kader posyandu dalam mencegah stunting di tingkat nagari.

Metode pelaksanaan dalam kegiatan RDS ini melalui 3 tahapan, pertama yaitu perijinan melakukan kegiatan berkaitan dengan peran kader posyandu dalam penurunan stunting. Kedua, edukasi yang dilakukan pada RDS dan kader posyandu di Nagari pasir Talang. Materi yang diberikan berupa edukasi kader tentang stunting, pemahaman kader tentang 1000 hari pertama kehidupan, peran kader kepada ibu hamil dalam mecegah stunting, peran kader dalam mendukung keberhasilan program asi ekslusif, peran kader dalam pemantauan tumbuh kembang balita, dan peran kader mengenai pola asuh ibu. Pada tahap ketiga, dilakukan tanya jawab tentang materi yang telah diberikan dan penyampaian pendapat kader tentang keberhasilan peran mereka selama melakukan tugas sebagai kader posyandu di Nagari Pasir Talang.

Sebagai kata penutupnya, Wali Nagari Pasir Talang, Bapak Afri Yendri, menyatakan bahwa peran aktif kader kesehatan sangat krusial dalam upaya pencegahan stunting. Beliau mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN Unand yang turut serta dalam program ini. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi nagari lain dalam upaya pencegahan stunting. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para kader posyandu di Nagari Pasir Talang semakin terampil dan percaya diri dalam menjalankan tugas mereka, serta mampu berkontribusi lebih dalam mengurangi angka stunting di nagari tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline