Lihat ke Halaman Asli

Nat

mahasiswi selow

Jurnalisme Masa Depan, Jadi Seperti Apa?

Diperbarui: 17 Februari 2020   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme memiliki sejarah yang panjang sebagai elemen yang tidak terpisahkan dari masyarakat dulu dan sekarang. Praktik jurnalisme pada masyarakat modern telah banyak berubah dari jurnalisme klasik, namun bagaimana kira-kira praktik jurnalisme di masa depan?


Jurnalisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika masyarakat. Praktik jurnalisme dan intervensi dari media menyertai berbagai aspek lainnya seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, serta banyak aspek lainnya.

Listen to this article podcast

PODCAST JURNALISME MASA DEPAN


Jurnalisme dulu, kini, dan kelak

Media memiliki pengaruh yang kuat ketika audiens menjadi audiens pasif dan menerima informasi secara langsung tanpa sikap kritis (Lyn & Turner, 2010). Audiens dianggap sebagai pihak pasif yang akan mendapatkan informasi secara gamblang seperti yang telah disampaikan oleh media. Pada era ini media yang memiliki pengaruh besar merupakan media-media mainstream seperti surat kabar, televisi, dan radio.

Sejarah jurnalisme masa depan dimulai ditandai dengan kemunculan internet. Jurnalisme online merupakan bentuk pertama yang menandai era baru dari jurnalisme. Jurnalisme online muncul bersamaan dengan internet. Berbagai media mainstream membuat halaman website dan menampilkan berita mereka selain dengan cara konvensional, namun juga tersedia di website mereka. Contohnya adalah Republika.co.id yang dirilis pada tahun 1995, tepat dua tahun setelah versi cetaknya yaitu Harian Republika.

Kini berbagai media yang dulunya merupakan media-media konvensional juga telah menciptakan platform online seperti Liputan6.com dan Kompas.com. Jurnalisme online pada mulanya hanyalah praktik memindahkan berita dan hasil liputan jurnalisme dari platform konvensional menjadi bisa dilihat dalam bentuk teks di website.

Namun seiring dengan berkembangnya fasilitas yang bisa didapatkan menggunakan internet, jurnalisme online juga menuju kearah yang lebih jauh lagi. DenganI kita tidak lagi hanya bisa melihat teks dan gambar namun kita juga bisa mengunggah video, animasi, audio tertentu, dan dapat memfasilitasi interaktifitas pengguna. Jurnalisme yang melibatkan lebih dari dua jenis media dalam satu halaman web melahirkan jurnalisme multimedia. Berita hasil praktik jurnalisme yang terpisah-pisahkan dalam berbagai jenis media (teks, gambar, video, animasi, interaktifitas, dll) dalam satu halaman web merupakan bentuk dari jurnalisme multimedia. Berbagai media dalam jurnalisme multimedia haruslah komplementer antar medianya dan bukan informasi berulang (McAdams, 2014). Salah satu platform jurnalisme multimedia yang berbasis di Indonesia adalah Visual Interaktif Kompas.

Praktik jurnalisme yang melibatkan internet juga berkaitan dengan erat dengan cara kerja SEO (search engine optimization), traffic, dan agloritma yang menentukan jumlah audiens dari satu halaman berita yang ditampilkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa media selain bertugas sebagai agensi sosial yang bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat, media juga merupakan lembaga ekonomi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan profit. Sehingga jurnalisme multimedia yang berbasis daring kini juga bekerja dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu dengan SEO, traffic, dan agloritma yang berlaku. Salah satu modal yang diperlukan untuk menjadi jurnalis masa depan adalah pemahaman mengenai cara kerja SEO, traffic, dan agloritma yang ada di internet selain keterampilan-keterampilan dasar jurnalisme lainnya. Dalam aplikasinya pengetahuan ini bisa digunakan untuk menciptakan konten yang juga disukai audiens dan sebagai tugas media yang tidak bisa dipungkiri juga merupakan organisasi yang berbasis ekonomi. 

Jurnalisme masa depan akan ditandai dengan semua informasi yang terintegrasi melalui internet dengan melibatkan multimedia yang komplementer. Jurnalis masa depan harus paham betul mengenai teknologi dan perkembangan internet. Persaingan informasi dari produk jurnalisme kini tidak lagi hanya antar jurnalis namun juga dengan robot. Jurnalisme ini bekerja secara otomatis dengan menyerap informasi dari banyak sumber dan menciptakan berita baru.

Keterlibatan audiens dalam jurnalisme masa depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline