Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Sindrom Cushing Dengan Sistem Hormon Dalam Tubuh

Diperbarui: 28 Februari 2022   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar dari : dictio.id)

Apa itu Sindrom Cushing? 

Sindrom cushing merupakan kelainan hormon yang bisa terjadi karena peningkatan kadar hormon kortesol , dan biasanya peningkatan ini terjadi jika kita mengalami stress atau sedang berpikiran terlalu banyak sehingga hormon ini bisa dikatakan sebagai hormon stress atau “stress hormone”.  Dengan adanya kadar tinggi pada hormon kortesol, ini bisa menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh, dan bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes tipe 2.

Lalu ada 2 penyebab lain yang mengakibatkan terjadinya sindrom cushing, dibagi sebagai berikut :

  • Penyebab secara eksternal, ini biasanya terjadi karena penggunaan obat seperti obat kortikosteroid yang memiliki dosis tinggi, dan digunakan untuk jangka waktu yang cukup panjang,
  • Penyebab secara internal, ini disebabkan karena adanya peningkatan pada hormon ACTH (Adrenokortikotropik) dalam tubuh manusia. Hal itu bisa terjadi karena adanya penyakit tumor hipofisis atau tumor pada penghasil hormon ACTH. (Nareza, 2021)

Menurut dari jurnal (., SpPK(K), et al., 2005), penyebab lainnya sindrom cushing ini juga bisa terjadi dari tidak tergantung dengan kadar hormon ACTH dan tergantung dengan kadar ACTH, lalu penyebabnya juga ada hubungan dengan endogen dan eksogen.

Apa Saja Gejala-gejala dari Sindrom Cushing ?

Menurut dari (Na'imah & Upahita, 2021), kalau gejala dari penyakit sindrom cushing (SC) ini bisa beragam, dan untuk durasi berapa lama penyakit ini bisa berlangsung bagi penderitanya pun juga bisa beragam. Tetapi dikatakan kalau jenis penyakit yang paling umum di alami oleh penderita sindrom cushing adalah kenaikan berat badan, dan terutama dari peningkatan hormon kortisol dalam tubuh.

Hal itu bisa menyebabkan lemak yang diluar tubuh bisa menjadi bertumpuk pada beberapa bagian tubuh, terutama pada wajah dan dada. Ada beberapa gejala lainnya contohnya adalah seperti berikut :

  • Obesitas,
  • Deposit lemak,
  • Memar pada payudara, lengan, perut, dan paha,
  • Kulit yang menjadi menipis sehingga mudah menjadi memar,
  • Mengalami cedera kulit yang tidak mudah untuk disembuhkan,
  • Jerawat,
  • Mudah kelelahan,
  • Otot pada tubuh akan menjadi lemah, ini diakibatkan dari pemecahan protein dalam tubuh,
  • Intoleransi glukosa,
  • Sangat mudah untuk menjadi kehausan,
  • Sangat mudah untuk melakukan urinasi,
  • Pengeroposan tulang,
  • Mengalami tekanan darah tinggi,
  • Sakit kepala,
  • Disfungsi kognitif,
  • Merasa gelisah,
  • Mudah menjadi kesal,
  • Mudah mengalami depresi,
  • Mudah untuk mengalami infeksi.

(Sumber gambar dari : halodoc.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline